Senin, April 27, 2009

Hidayat: Beri Kesempatan SBY Istikharah Agar Dapat Yang Terbaik

Hery Winarno - detikPemilu



Jakarta
- Mendengar kabar dirinya akan dipinang mendampingi SBY maju pilpres, Hidayat Nur Wahid siap menerima takdir. Namun dia menyerahkan sepenuhnya pilihan kepada SBY dan memberi kesempatan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu beristikharah.


"Pada prinsipnya saya siap menerima takdir Allah, beri kesempatan SBY untuk beristikharah dengan baik agar bisa memilih yang terbaik, agar bisa menjalankan amanah rakyat," tutur Anggota Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/4/2009).

Hidayat menyerahkan sepenuhnya keputusan di tangan SBY, Hidayat mengaku tidak 'ngoyo' demi duduk di kursi wapres. Hidayat mengaku tidak terlalu bernafsu duduk di kursi RI 2.

"Saya menghormati PD maupun SBY, kalau di PD ada Tim 9. Dalam berpolitik tidak perlu ngoyo, tidak perlu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan," tutur Hidayat.

"Makanya dalam tubuh PKS diajarkan bagaimana berpolitik bermoral, saya tidak memposisikan diri untuk sombong," imbuhnya.

Saat ditanya apa saja persiapan Hidayat menjadi cawapres SBY, "terlalu dini bicara persiapan," jawabnya singkat. ( van / ndr )


[+/-] Selengkapnya...

Permadi: Prabowo Mau Capres, Bukan Cawapres

Muhammad Nur Hayid - detikPemilu



Jakarta
- Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Permadi menegaskan bahwa Prabowo tetap menginginkan sebagai capres, bukan cawapres. Hal ini didorong oleh semangat perubahan yang sudah dijanjikan sejak lahirnya partai berlambang kepala burung Garuda itu.

"Maunya dia capres, bukan cawapres. Karena dia pengusung perubahan. Bagaimana dia akan melakukan perubahan kalau hanya cawapres, kan nggak mungkin," kata Permadi kepada detikcom, Senin (27/4/2009).

Menurut mantan politisi PDIP ini, satu-satunya cara untuk tetap dapat maju sebagai capres, Prabowo harus meyakinkan Megawati atau Jusuf Kalla untuk mundur sebagai capres. Pasangan Prabowo bisa saja diambil dari kader terbaik dari kedua partai tersebut.

"Mau tidak mau harus membangun koalisi dengan PDIP atau Golkar. Karena perolehan Gerindra sedikit. Cawapresnya silakan siapa yang disepakati," paparnya.

Saat ditanya apakah Partai Gerindra sudah mematok final Prabowo for President, Permadi menjawab belum. Tetapi Prabowo akan diusahakan sebagai capres, bukan cawapres.

"Belum ada keputusan itu, tetapi dia harus capres. Tidak bisa hanya cawapres karena perubahan hanya ada pada dia," pungkasnya.

( yid / nrl )



[+/-] Selengkapnya...

Minggu, April 26, 2009

Rakernas II Ditutup, PD Minta SBY Pilih Sendiri Siapa Cawapresnya

Novi Christiastuti Adiputri - detikPemilu



Jakarta - Partai Demokrat (PD) resmi mencalonkan Ketua Dewan Pembinanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden. Soal siapa cawapresnya, SBY diminta memilih sendiri.

"Langkah-langkah ke depan itu adalah untuk penentuan cawapres, tapi kami beri mandat kepada Pak SBY untuk memilih sendiri," kata Ketua DPP PD Andi Mallarangeng saat jumpa pers usai penutupan Rakernas II PD di arena PRJ, Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/4/2009) petang.

Menurut Andi, masih ada cukup waktu bagi SBY untuk memilih-milih siapa cawapres pendampingnya hingga 10 Mei mendatang. "Insya Allah SBY menentukan dan Demokrat mendukung," jelasnya.

Andi menambahkan, dari awal PD juga konsisten menjalin komunikasi dengan partai lain dalam rangka koalisi.

Pada kesempatan itu, Ketua DPP PD Anas Urbaningrum menambahkan, jajaran DPP tidak akan memaksa SBY untuk menetapkan cawapres tertentu. Tim 9 akan terus bekerja sampai terbentuk koalisi yang definitif setelah SBY menentukan cawapres.

Disinggung mengenai siapa kandidat cawapres SBY, Anas mengatakan bisa saja orang atau tokoh yang sejalan dan sesuai dengan lima kriteria yang telah disampaikan ke publik. Rakernas kali ini menyepakati tidak ada kriteria tambahan soal cawapres SBY.

"Kita sepakat untuk tidak memberikan tambahan kriteria dan memberikan mandat sepenuhnya kepada SBY untuk menentukan," pungkas Andi. ( irw / asy )



[+/-] Selengkapnya...

Bangun Koalisi, JK-Prabowo Gelar Pertemuan Lanjutan

Didi Syafirdi - detikPemilu



Jakarta - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo tidak hanya selesai hari ini saja. Keduanya akan kembali melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas arah koalisi.

"Ini baru pembicaraan awal tentunya akan kita lanjutkan pembicaraan lebih lanjut. Dan membina hubungan yang lebih baik antara Golkar dengan Gerindra," ujar JK saat menggelar konferensi pers bersama Prabowo usai pertemuan di Rumah Slipi 2, Jl Mangun Sarkoro No 1, Menteng, Jakarta.

Kendati demikian, kedua tokoh ini tak merinci kapan pertemuaan selanjutnya akan dilakukan.

JK juga memastikan bahwa pembicaraan keduanya telah mengarah pada rencana koalisi.

"Yang pasti arahnya untuk bangun bangsa ini, untuk politiknya bangun koalisi, baik untuk pilpres atau untuk DPR yang akan datang," kata JK.

"Saat ini kita membangun pondasi yang kuat dulu," tambah JK.

( gun / asy )

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, April 23, 2009

JK Capres Golkar, PDIP Tetap Usung Mega-Prabowo

Djoko Tjiptono - detikPemilu


Jakarta - PDIP tetap akan mengusung pasangan Megawati-Prabowo sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2009, meski Partai Golkar menetapkan Jusuf Kalla (JK) sebagai capres. Merapatnya Partai Golkar ke PDIP diyakini tidak akan merombak komposisi tersebut.

"Golkar terlambat sehari. PDIP sudah menetapkan diri untuk mengusung Mega-Bowo," ujar sumber detikcom di jajaran pengurus PDIP, Kamis (23/4/2009).

Namun diakui sumber tersebut, PDIP tetap membuka pintu koaliasi dengan Partai Golkar. Namun hitung-hitungannya bukan pada posisi capres dan cawapres.

"Partai Golkar hanya akan mendapat jatah kursi mayoritas di kabinet. Yah hampir 50 persenlah dari Partai Golkar," ungkap sumber tersebut.

Sumber tersebut menambahkan, kondisi Partai Golkar saat ini juga menjadi pertimbangan PDIP dalam melakukan koalisi. Kubu banteng moncong putih menilai, Partai Golkar saat ini tidak terlalu solid. "Terlalu banyak kubu di Golkar," tukas sumber tersebut.n

Masih menurut sumber itu, selain PDIP dan Gerindra, duet Mega-Bowo juga diusung beberapa parpol lainnya, salah satunya adalah Hanura. "Pak Wiranto akan diposisikan sebagai ketua dewan Penasihat Presiden," ujarnya.

( djo / asy )

[+/-] Selengkapnya...

PAN Usulkan 3 Cawapres untuk SBY

Elvan Dany Sutrisno - detikPemilu


Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) semakin merapat ke Partai Demokrat (PD). Bahkan sudah mempersiapkan 3 cawapres untuk capres PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tentu kita sangat obyektif realistis dengan 6 persen kita tidak maju capres, cawapres sangat memungkinkan, dan kemungkinan dengan partai pemenang pemilu," tutur Ketua DPP PAN Patrialis Akbar.

Hal ini disampaikan Patrialis di ruangan kerjanya di lantai 19 Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2009).

Menurut Patrialis, saat ini PAN sudah mempersiapkan tiga kadernya untuk mendampingi SBY menghadapi pilpres Juli nanti.

"Ada beberapa nama, Pak Ketua Umum kami (Soetrisno Bachir), Pak Hatta Rajasa dan Pak Fatwa," tutur Patrialis.

Dia menambahkan, PAN tetap akan mengajukan lebih dari satu pasangan capres dan memberikan keleluasaan bagi SBY untuk memilih sendiri yang dianggap cocok.

"Kita tidak ingin masa akhirnya malah perseteruan, karena dipaksakan pernikahannya. Harus disertai rasa saling menerima," kilahnya.

Meskipun demikian, Patrialis menjelaskan, keputusan akhir PAN masih menunggu rapimnassus yang akan digelar akhir bulan ini. "Minggu tanggal 26 kami akan plenokan, tadi malam kami sudah rapat harian, dan sudah kami sajikan," pungkasnya.

( van / nrl )

[+/-] Selengkapnya...

Rapimnassus Golkar Diprediksi Kuatkan Keputusan Rapat DPP

Reza Yunanto - detikPemilu



Jakarta - Harian rapat DPP Partai Golkar sudah memutuskan berpisah dengan Partai Demokrat (PD). Meski masih belum jelas arah kebijakan pertemuan rapat pimpinan nasional khusus (rapimnassus), namun diprediksi keputusannya akan menguatkan hasil rapat DPP.


"Yang saya tangkap keputusan rapimnassus ini akan mengukuhkan keputusan kemarin," kata Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh di sela-sela rapimnassus di Hotel Borobudur, Jl Pejambon, Jakarta, Kamis (23/4/2009).

Surya mengatakan, dirinya pun mendukung dengan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla dalam pembukaan rapimnassus. Dalam pembukaaan itu, Jk menyatakan tidak ada titik temu lagi dengan Partai Demokrat.

"Jelas dong, kita mendukung itu. Karena presiden partai yang menentukan ke mana arah kebijakan partai," ujarnya.

Surya pun meyakinkan dewan penasihat siap mendukung apapun yang dilahirkan rapimnassus kali ini. "Dewan penasihat siap memberikan dukungan sepenuhnya dan support moral. Yang penting soliditas partai tetap terjaga," tegasnya.
( gus / iy )


[+/-] Selengkapnya...

Rabu, April 22, 2009

Golkar-Demokrat Cerai

Golkar Bali: JK Prioritas sebagai Capres
Gede Suardana - detikPemilu



Denpasar - Partai Golkar telah memutuskan bercerai dengan Partai Demokrat. DPD Partai Golkar Bali mengusulkan agar Ketum JK mendapat prioritas utama sebagai capres untuk menantang SBY.

"Jika rapimnassus memilih mengajukan capres sendiri maka yang dipilih adalah tokoh yang mempunyai elektabilitas yang tinggi. Dari tujuh capres yang mengemuka, maka nama JK yang paling mendapatkan prioritas. Alasannya, JK adalah Ketum Partai Golkar serta dari hasil survei popularitasnya yang tertinggi," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry kepada detikcom melalui telepon, Rabu (22/4/2009).

Sugawa Korry menambahkan, jika yang terpilih sebagai capres adalah tokoh Golkar lainnya tidak menjadi masalah jika telah melalui proses, dari musyawarah hingga voting. Golkar Bali mengusung tujuh nama pada rapimnassus nanti.

Golkar Bali tidak mempermasalahkan jika Golkar mengajukan capres sendiri atau mengajukan cawapres bersanding dengan SBY. "Yang jelas ini (bercerai) menjadi hal yang positif karena sikap partai menjadi jelas. Kalau memang, kita memerintah, kalau kalah menjadi oposisi yang mengkritisi pemerintah," katanya.

Golkar Bali optimis jika mengusung capres maka Golkar akan keluar sebagai pemenang. Menurut Sgawa Korry, pemenang pemilu presiden sangat ditentukan oleh kondisi terakhir. Misalnya, posisi SBY saat ini sangat kuat. Tetapi kalau SBY mengambil langkah yang tidak simpatik atau arogan maka dukungannya akan berkurang.

"Dulu Golkar sangat kuat sedangkan Demokrat di bawah, SBY yang menang. Mudah-mudahan sekarang kebalikannya," harap Sugawa Korry.

( gds / djo )



[+/-] Selengkapnya...

Selasa, April 21, 2009

Tembilahan di landa Angin Puting Beliung

Pada Tanggal 18 April 2009 sekitar pukul 16.20 Wib, Kota Tembilahan dilanda Angin Puting Beliung yang sangat dahsyat, hujan deras yang disertai dengan angin kencang mengakibatkan banyak atap-atap rumah yang berterbangan, pohon-pohon tumbang, baliho-baliho yang tumbang, serta juga mengakibatkan Pasar Terapung yang berada di kawasan sungai Indragiri Ambruk.
Inilah sebagian Foto-foto yang dapat di abadikan Redaksi yang diambil Pada tanggal 18/04/2009 tepatnya pukul 18:01 Wib dan baru dapat di publikasikan pada tanggal 21/04/2009 dikarenakan gangguan pada jaringan internet baru bisa dipergunakan pada saat ini :

Lokasi : di daerah Pasar Terapung














































[+/-] Selengkapnya...

Jumat, April 17, 2009

Wawancara Dekan FEUI Termuda:

Krisis dan PR Pemerintah Baru
Wahyu Daniel, Nurul Qomariyah - detikFinance


(Foto: Wahyu-detikFinance)
Jakarta - Perekonomian Indonesia bisa dikatakan sedikit lebih beruntung ketimbang negara tetangga di saat krisis global. Ketertinggalan Indonesia dalam mengintegrasikan ekonomi ke dunia internasional justru menjadi tanggul penahan dari dahsyatnya krisis global.

Dan di tengah kondisi krisis global, Indonesia pun harus menghadapi hajatan politik pemilu. Ketidakstabilan politik selama pemilu memang dikhawatirkan bisa membawa dampak pada perekonomian yang sudah sulit ini.

Bagaimana perekonomian Indonesia pada tahun-tahun ke depan terutama setelah pemilu? Apa saja yang harus dilakukan pemerintah agar Indonesia tetap bertahan dan memanfaatkan kekurangan dari ekonomi negara-negara tetangga?

Berikut wawancara detikFinance dengan Dekan FEUI Firmanzah dikantornya, Dekanat FEUI, Depok, Kamis (15/4/2009). Pria yang biasa disapa Fiz ini baru 2 hari terpilih sebagai Dekan FEUI termuda, yakni pada usia yang belum genap 33 tahun.

Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana ekonomi Indonesia setelah pemilu?

Saya rasa kondisi kita relatif lebih baik, dibanding kondisi kawasan terutama di ASEAN. Kalau kita lihat Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, pertumbuhan ekonomi kita masih lebih tinggi. Artinya dalam situasi yang sama-sama sulit, kita masih bisa menciptakan lapangan kerja lebih banyak dari mereka, karena pertumbuhan ekonomi mengindikasikan berapa banyak tenaga kerja yang bisa kita serap.

Pemilu legislatif selesai dan sudah oke, ada kekecewaan seperti masalah DPT (Daftar Pemilih Tetap), tapi ekonomi kita tetap jalan. IHSG bagus, nilai tukar kita tidak drop sampai Rp 15.000-16.000/US$, cadangan devisa terjaga dengan baik. Tidak ada masalah, dan pemilu tidak jadi beban. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan politik, punya benefit, ini yang tidak dilakukan pada periode 32 tahun Pemerintahan Soeharto.

Tahun 2010 bagaimana ekonomi kita?

Sekarang kondisi beda dengan tahun 1990-an, artinya integrated economy. Bagaimana bisa kita membayangkan demonstrasi di Nigeria bisa menghancurkan UKM kita. Karena demonstrasi pekerja kilang di Nigeria membuat banyak spekulan beranggapan suplai minyak dunia menghambat dan memicu mereka membeli bersamaan, dan harga naik. Lalu subsidi kita meningkat, akhirnya harga BBM dilepas mengikuti harga pasar dan komponen energi untuk UKM kita 60% akibatnya banyak UKM gulung tikar.

Ini situasi yang kita hadapi, kemampuan kita untuk ciptakan buffer dan reaksi yang cepat dan tepat, menjadi cermin ekonomi nasional. Jadi kita menjaga ekonomi kita dengan baik pun belum cukup karena integrated economy.

Manajemen pemerintah saat krisis bagaimana?

Kita akui sudah bagus, indikasinya di luar keterbatasan dan kendala, ketidakharmonisan antar departemen, so far baik. Nilai tukar terjaga, utang luar negeri sudah mulai terbayar, dan cadangan devisa semakin tinggi, gejolak ekonomi tidak nampak seperti Malaysia, Thailand atau Filipina.

Kekurangannya dimana?

Di distribusi pendapatan, pemerataan pembangunan. Ini PR kita yang harus diselesaikan. Gap pendapatan masih tinggi. Dan grand design Indonesia bagian Timur, lalu kawasan industri. Lalu logistik dan infrastruktur, kita tahu persoalan pelabuhan dan aksesnya. Pelabuhan Tanjung Priok yang terbesar tidak punya akses kereta api di sana, bongkar muat kontainer tidak efisien.

Lalu masalah birokrasi dimana desentralisasi menambah sulit persoalan. Jadi Bappenas dan Bulog harus direvitalisasi. Bappenas harus diberi otoritas seperti dulu sebagai central planning pembangunan. PR kebijakan ekonomi adalah bahwa ekonomi tidak hanya fiskal dan moneter tapi ada institusional ekonomi yang harus kita perbaiki.

Kemudian kita harus punya keunggulan dibanding negara lain. Seperti Singapura dengan hospital tourism, kita harus punya seperti itu. Tidak hanya produk tapi juga grand design.

Kalau Indonesia apa yang bisa diunggulkan?

Kita punya garis pantai yang luas, laut, dan hutan. Tapi kita tahu bagaimana Departemen Kelautan kita dan komitmen pemerintah memajukan industri kelautan seperti apa. Memajukan industri kelautan tidak bisa ad hoc hanya Departemen Kelautan, tapi juga harus kerjasama dengan TNI untuk pencurian ikan. Karena pencurian ikan kita hilang Rp 40 triliun per tahun, karena kapal dari China dan Filipina mudah masuk dan mengeruk kekayaan laut kita. Departemen Kelautan tidak bisa berbuat banyak, harus ada kerjasama, tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Jadi
kita punya keunggulan yang belum kita optimalkan.

Saat ini pertumbuhan ekonomi Singapura negatif dan Thailand sedang menghadapi kekisruhan politik, apa ini bisa kita manfaatkan?

Ini kesempatan bagus untuk Indonesia, paling tidak turis yang tidak datang ke Thailand. Tergantung Departemen Pariwisata, apakah akan ambil kesempatan ini atau melewati kesempatan ini begitu saja. Mumpung Thailand tidak stabil politiknya, saatnya Indonesia menarik turis dari Thailand ke Indonesia, kondisi alam Indonesia dan Thailand tidak berbeda, dan ini kesempatan bagus.

Analisa tentang krisis global yang dimulai di AS saat ini kenapa bisa seluas itu?

Ini masalahnya, semenjak 911, ekonomi AS di-drive oleh ekonomi konsumsi. Dalam beberapa hal baik, tapi sampai hal tertentu jadi membahayakan. Jadi kegiatan ekonomi yang diberikan insentif konsumennya sehingga bisa mengkonsumsi lebih banyak agar produksi tertarik. Akibatnya ketika kebijakan itu tidak ada batasnya, di level mikro satu orang itu bisa punya 6 kartu kredit. Sehingga pendapatan rumah tangga jauh lebih kecil dari pendapatannya dan saving negatif, kemudian untuk menutupi defisit melalui utang luar negeri. Jadi AS merepresentasikan 60% global deficit, yang beli utang AS adalah Cina, Korsel, dan Jepang. Jadi hati-hati kebijakan mendorong ekonomi lewat konsumsi.

Itu sekarang yang dilakukan pemerintah?

Jangan sampai kita mengalami itu. Kebijakan fiskal dan moneter harus bisa dimainkan. Dan juga jaga konsumsi. Seperti Cina saat ekonomi overheating dia menaikkan suku bunga, dan mengeluarkan obligasi untuk serap uang beredar. Bank Indonesia harus bisa menjalankan fungsi kontrol.

Kalau lihat pengawasan perbankan BI?

Kalau kita lihat Pacto 1988 sampai 1998 pengawasannya tidak jalan. Kita kurang dalam kontrol institusi, intinya ekonomi tidak bisa melepaskan diri dari politik dan hukum.

(dnl/qom)



[+/-] Selengkapnya...

Rabu, April 15, 2009

Sejuta Suara Bagi SBY-Hidayat di Facebook

Rachmadin Ismail - detikPemilu


dok detikcom

Jakarta - Para pendukung Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Hidayat Nur Wahid membuat komunitas tersendiri di situs jejaring Facebook. Tidak tanggung-tanggung, target suara untuk pasangan tersebut mencapai satu juta orang.

Target tersebut, bukanlah isapan jempol semata. Buktinya, dalam waktu 5 hari setelah dibentuk, sudah ada 24.882 pendukung yang ikut dalam komunitas ini.

Dalam kalimat pengantarnya, pembuat situs tersebut menilai SBY-Hidayat merupakan pasangan yang cocok memimpin bangsa. Alasannya, Hidayat adalah sosok yang berasal dari sipil dan religius sedangkan SBY merupakan sosok nasionalis-militer.

"Dua-duanya merupakan pendiri partai hasil Reformasi (Partai Reformis) dan dua-duanya mampu membesarkan organisasi dalam waktu singkat," tulis Slamet, admin komunitas tersebut, Selasa (14/4/2009).

Alasan lainnya adalah, pasangan SBY-Hidayat dinilai memiliki integritas dan komitmen yang serius untuk memberantas korupsi. Keduanya juga dikenal sebagai sosok yang berwibawa, tegas, bersahaja, dan sederhana.
( mad / mpr )

[+/-] Selengkapnya...

DPP Golkar: SBY-JK Berpeluang Besar Duet Kembali

Muhammad Nur Hayid - detikPemilu


Jakarta - Teka-teki duet kembali SBY-JK diperkirakan berjalan mulus. Sayangnya sampai saat ini belum ada keterangan dari kedua pihak mengenai hasil pertemuan semalam yang diyakini menjadi pintu awal komunikasi kedua tokoh yang lebih produktif setelah disibukkan dengan kegiatan kampanye.

"Mudah-mudahan segera ada penjelasan. Kita hanya menunggu proses politik berikutnya. Kita berharap semua berfikir rasional untuk kepentingan bangsa dan negara," kata ketua DPP Golkar Firman Subagyo kepada detikcom, Selasa (14/4/2009).


Menurut caleg DPR RI dapil Pati-Rembang ini, Golkar akan melakukan yang terbaik untuk rakyat dan negara. Jika sebelumnya Golkar berfikir maju capres yang terbaik, sementara hasil pemilu menunjukkan Golkar harus besikap lain.

"Apapun harus kita lakukan untuk kepentingan bangsa dan rakyat. Kita tidak bisa hanya mengandalkan egoisme kalau sudah begini," paparnya.

Firman menambahkan, Langkah JK yang menemui SBY merupakan mandat partai dan sikap kenegarawanan JK. Hal ini dimaksudkan untuk mencari solusi terbaik tanpa mengorbankan rakyat.

"Kita sudah ada kesepaktan di partai. Langkah Pak JK itu sangat konstitusional karena hasil rapat harian DPP. Kita beri mandat beliau untuk melakukan pembicaraan dengan Pak SBY karena Pak SBY juga menghendaki pertemuan," paparnya.

Firman mengibaratkan pasangan SBY-JK sebagai sopir dan kenek yang barhasil. Jika sopir dan kenek ini diganti salah satunya akan berakibat fatal terhadap jalannya roda kendaaran bangsa dan negara yang sedang berjalan.

"Beliau berdua itu orang yang bijak dan rasional. Kalau menggandeng orang baru nanti akan bikin aturan baru. Beliau itu ibarat sopir dan kenek yang pas," paparnya.

Saat ditanya mengenai pernyataan Sekjen PKS Anis Matta yang mengancam keluar jika SBY menerima kembali JK, Firman menjawab,"Membangun demokrasi yang baik tidak perlu pakai ancam-mengancam. Kita bukan negara preman," pungkasnya.
( yid / mad )



[+/-] Selengkapnya...

Senin, April 13, 2009

Petinggi Demokrat Gelar Rapat Bahas Cawapres SBY



Jakarta
- Petinggi Partai Demokrat (PD) berkumpul di markas mereka. Agenda penting tengah mereka godok. Tidak lain yakni siapa nama pendamping SBY dalam pilpres mendatang.

Rapat digelar di kantor pusat Demokrat di Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (13/4/2009). Hadir Ketua Umum PD Hadi Utomo, dan fungsionaris lainnya seperti Anas Urbaningrum, Jero Wacik, Marzuki Ali, Syarief Hasan, dan Ruhut Sitompul. Rencananya Andi Mallarangeng juga akan mengikuti pertemuan ini.

"Ini rapat untuk menentukan koalisi dan rapat ini juga akan dibahas Wapres yang mendampingi Pak SBY," kata Ruhut.

Dia menjelaskan hasil rapat ini akan dikoordinasikan ke SBY. "Kita akan melaporkan," tambahnya. ( ndr / her )


[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, April 11, 2009

Mega Makan Siang dengan Prabowo di Teuku Umar

Chazizah Gusnita - detikPemilu


Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah bertemu dengan Ketua Umum Hanura Wiranto. Kini capres PDIP tersebut berencana bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.


"Siang ini dengan Pak Prabowo pukul 12.00 WIB di Jl Teuku Umar," ujar Sekjen PDIP Pramono Anung kepada detikcom, Sabtu (11/4/2009).

Sementara itu, Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, pertemuan itu hanya membahas evaluasi hasil pemilu dan hal itu merupakan hal yang wajar karena pemilu sudah berjalan. Sambil menunggu hasilnya, sesama parpol sah-sah saja untuk mengadakan pertemuan.

"Ketemu saja dengan sesama parpol kan sah-sah saja. Mereka minta kita sama-sama minta ketemu, ya sudah. Pemilu kan sudah berjalan, sambil menunggu hasilnya, sesama parpol evaluasi," kata Tjahjo.

Mengenai kabar Mega akan bertemu dengan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh, Tjahjo tak menegaskan secara pasti. "Setahu saya itu (pertemuan dengan Prabowo). Mungkin (bertemu Surya Paloh). Kalau ketemuan itu kan wajar," imbuhnyanya.

Soal rencana koalisi? "Kita lihat saja nanti," elaknya.
( gus / nrl )

[+/-] Selengkapnya...

Marzuki Darusman Usul Golkar Pasangkan SBY-Akbar

Irwan Nugroho - detikPemilu



Jakarta - Tidak ada pilihan yang paling bagus bagi Partai Golkar saat ini selain berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD). Bila duet SBY-JK tak memungkinkan lagi, Golkar diusulkan memasangkan SBY dengan Akbar Tandjung.

"Saya kira sebagai partai nasional maka yang ideal Golkar melanjutkan kerjasama dengan PD. Dan representasi partai dalam hal ini adalah Akbar Tandjung mewakili partai bersanding dengan SBY," kata anggota DPR FPG Marzuki Darusman dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (11/4/2009).

Mengapa Akbar Tandjung? Marzuki mengatakan, pendahulu JK selaku ketua Umum Golkar itu masih merupakan tokoh yang disegani kader maupun jajaran pengurus pusat dan DPD-DPD Golkar. Dalam penjaringan bakal capres Golkar beberapa waktu yang lalu, Akbar berada di urutan kedua setelah JK dan di atas 5 kader lainnya seperti Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

Menurut Marzuki, pertama-tama duet SBY-Akbar haruslah dilihat sebagai kerjasama antara dua partai, sebab itulah yang akan menentukan mayoritas kerja di parlemen. Kedua, memadukan Akbar dengan SBY bukan hal yang sulit. Akbar merupakan negarawan gaek yang telah memenuhi syarat minimal untuk menjadi aset bagi pasangan SBY.

"Saya sudah sampaikan ke Pak Akbar, tapi baru usulan pribadi kepada Akbar. Dia sedang mempertimbangkan untuk secara serius. Tapi kepada Golkar belum," jelas Marzuki.

Mengenai sejumlah survei yang menunjukkan duet SBY-JK masih lebih unggul, bagi mantan Jaksa Agung itu tak jadi soal. Dalam berbagai polling, SBY-Akbar bahkan lebih tinggi dibanding SBY-JK.

"Jadi bagi kita enggak ada masalah, karena siapa pun yang berpasangan dengan SBY akan terangkat. Tapi karena musibah yang dialami Partai Golkar kemarin, agak galau bagi kita untuk melihat JK sebagai representasi dari partai. Kita enggak merasakan kita mewakilkan siapa nanti, karena tanggung jawab untuk partai pun tidak terpenuhi oleh JK," tukas Marzuki.

Lagi pula, lanjut Marzuki, ide untuk memasangkan JK dengan SBY kini sudah tidak berlalu lagi. Sebab JK sudah memutuskan untuk maju sebagai calon presiden menantang SBY.

"Saya usul seperti ini ada resistensi di DPP. Tapi ini kan pikiran perorangan. Ya, kita kan masih bebas untuk membicarakan apapun," pungkas Marzuki.

Akbar Tandjung saat dikontak detikcom Jumat kemarin menyatakan bahwa dia siap menjadi cawapres. "Saya siap untuk memberikan pengabdian kepada bangsa, bilamana memang ada dukungan, ada panggilan," ujar dia. ( irw / nrl )

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, April 10, 2009

SBY Diminta Pertimbangkan Cawapres dari Internal Demokrat

Djoko Tjiptono - detikPemilu



Jakarta - Perolehan suara Partai Demokrat (PD) yang cukup tinggi seharusnya membuat SBY percaya diri dalam pilpres. Mengenai cawapres, selain orang luar sebaiknya SBY juga mempertimbangkan kader PD.

Hal tersebut disampaikan Sekjen Jaringan Nusantara (JN) Andi Arief saat berbincang-bincang dengan detikcom, Jumat (10/4/2009). JN adalah salah satu organisasi pendukung SBY.

"Untuk posisi cawapres JN menyarankan selain dari partai koalisi, juga harus mempertimbangkan dari kader PD yang dinilai layak dan mampu. Dan kami yakin SBY mempunyai pertimbangan yang matang mengenai hal ini," kata Andi.

Andi juga mengingatkan, keunggulan sementara ini jangan sampai membuat PD lupa diri. Kerjasama atau koalisi dengan partai lain harus tetap dibangun dengan baik.

"Koalisi harus dilakukan dengan parpol yang pro rakyat. Golkar, PAN, PKB, dan PKS, terbukti bisa bekerja sama di pemerintahan, walau terkadang terkadang di parlemen tidak konsisten," tukas Andi.

( djo / irw )

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, April 02, 2009

Dua Blok Migas Ditemukan di Inhil

Dua blok sumber minyak bumi dan gas alam, berada di Kabupaten Indragiri Hilir dan belum dilakukan ekploitasi. Pertama, Blok Indragiri mencakup Kecamatan Tembilahan, Tembilahan Hulu, Tempuling, Gaung Anak Serka dan Kempas. Kedua, Blok Lemang terdapat di Kecamatan Kemuning dan Keritang serta sebagian Kempas.

Seberapa besar kandungan minyak bumi ini sampai sekarang masih belum diketahui secara pasti. BP Migas masih merahasiakan perkiraan kandungannya. Diprediksi, kandungannya demikian besar. Ini dibuktikan setiap kali air surut dan pasang, di atas permukaan air kerap timbul semacam minyak mentah. Kedua blok tersebut, sekarang sudah diproses oleh BP Migas, namun belum disampaikan kepada Pemkab Inhil kapal proses eksploitasinya dimulai.

‘’ Kita sendiri juga tidak diberitahukan kapan proses pengeboran dimulai, serta seberapa besar kandungannya. Namun yang jelas tidak akan sedikit karena satu blok meliputi bebera kecamatan,’’ tukas Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Inhil, HE Kamal Syahindra SE MP kepada Riau Pos, Rabu (1/4).
Distamben Inhil, ucap Kamal, terus mengikuti perkembangan dua blok tersebut. Kekayaan alam itu, dipandang sebagai sesuatu yang pantas disyukuri, karena selama ini,banyak yang menganggap Inhil miskin dengan sumber daya alam. Instansi tersebut belum dapat pula memastikan kapan proses penyedotan minyak mentah ini dimulai dan pada titik mana akan dilakukan.

Jika sejak awal disampaikan titik mana akan dilakukan pengeboran, menurut E Kamal Syahindra bakal menimbulkan persoalan. Oknum warga bahkan spekulan akan memanfaatkan kesempatan itu. Namun ketika sudah pasti dilakukan pengeboran, lokasi dimaksud bakal disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.

Beberapa kalangan di Inhil mengaku terkejut dengan adanya potensi minyak bumi dan gas alam itu di wilayah ini. Mereka umumnya kaget karena tidak pernah menyaksikan ada tim dari BP Migas yang turun melakukan penyelidikan. Lantas kemudian diumumkan Inhil termasuk salah satu daerah yang memiliki kandungan sumur minyak.

‘’Penyelidikan itu dilakukan kapan saja dan sudah cukup lama. Jadi, kita tidak perlu kaget. Yang jelas, jika nanti sudah ditambang, kita di Inhil tentu saja akan mendapatkan manfaatnya,’’ jelasnya. Sumur minyak dan gas alam yang ada di Inhil itupun sekarang terus pula diamati oleh Distamben.(izl)

[+/-] Selengkapnya...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com