Sabtu, April 11, 2009

Marzuki Darusman Usul Golkar Pasangkan SBY-Akbar

Irwan Nugroho - detikPemilu



Jakarta - Tidak ada pilihan yang paling bagus bagi Partai Golkar saat ini selain berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD). Bila duet SBY-JK tak memungkinkan lagi, Golkar diusulkan memasangkan SBY dengan Akbar Tandjung.

"Saya kira sebagai partai nasional maka yang ideal Golkar melanjutkan kerjasama dengan PD. Dan representasi partai dalam hal ini adalah Akbar Tandjung mewakili partai bersanding dengan SBY," kata anggota DPR FPG Marzuki Darusman dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (11/4/2009).

Mengapa Akbar Tandjung? Marzuki mengatakan, pendahulu JK selaku ketua Umum Golkar itu masih merupakan tokoh yang disegani kader maupun jajaran pengurus pusat dan DPD-DPD Golkar. Dalam penjaringan bakal capres Golkar beberapa waktu yang lalu, Akbar berada di urutan kedua setelah JK dan di atas 5 kader lainnya seperti Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

Menurut Marzuki, pertama-tama duet SBY-Akbar haruslah dilihat sebagai kerjasama antara dua partai, sebab itulah yang akan menentukan mayoritas kerja di parlemen. Kedua, memadukan Akbar dengan SBY bukan hal yang sulit. Akbar merupakan negarawan gaek yang telah memenuhi syarat minimal untuk menjadi aset bagi pasangan SBY.

"Saya sudah sampaikan ke Pak Akbar, tapi baru usulan pribadi kepada Akbar. Dia sedang mempertimbangkan untuk secara serius. Tapi kepada Golkar belum," jelas Marzuki.

Mengenai sejumlah survei yang menunjukkan duet SBY-JK masih lebih unggul, bagi mantan Jaksa Agung itu tak jadi soal. Dalam berbagai polling, SBY-Akbar bahkan lebih tinggi dibanding SBY-JK.

"Jadi bagi kita enggak ada masalah, karena siapa pun yang berpasangan dengan SBY akan terangkat. Tapi karena musibah yang dialami Partai Golkar kemarin, agak galau bagi kita untuk melihat JK sebagai representasi dari partai. Kita enggak merasakan kita mewakilkan siapa nanti, karena tanggung jawab untuk partai pun tidak terpenuhi oleh JK," tukas Marzuki.

Lagi pula, lanjut Marzuki, ide untuk memasangkan JK dengan SBY kini sudah tidak berlalu lagi. Sebab JK sudah memutuskan untuk maju sebagai calon presiden menantang SBY.

"Saya usul seperti ini ada resistensi di DPP. Tapi ini kan pikiran perorangan. Ya, kita kan masih bebas untuk membicarakan apapun," pungkas Marzuki.

Akbar Tandjung saat dikontak detikcom Jumat kemarin menyatakan bahwa dia siap menjadi cawapres. "Saya siap untuk memberikan pengabdian kepada bangsa, bilamana memang ada dukungan, ada panggilan," ujar dia. ( irw / nrl )

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com