Minggu, Mei 03, 2009

Menggores Untung Usaha Lukis Pelepah Pisang

Suhendra - detikFinance



Jakarta - Pernahkah Anda melihat lukisan dari torehan-torehan warna alami lembaran batang pelepah pisang? Bagi Anda yang belum pernah melihat, kisah Budie Setiawan yang merupakan perajin lukisan pelepah pisang bisa menjadi inspirasi Anda untuk mengupayakan barang-barang di sekitar anda, yang tak bernilai menjadi lembaran rupiah yang menggiurkan.

Tepatnya di Kudunghalang Bogor, Budie panggilan akrab pria 32 tahun ini, telah lama menekuni lukisan pelapah pisang. Keterampilan ini ia peroleh secara turun temurun dari orang tuanya, yang hingga kini ia kembangkan bersama keluarganya.

Budie terlahir sebagai keluarga perajin, sejak tahun 1970-an, keluarganya sudah banyak mengembangkan produk lukisan dari bahan-bahan alami, di luar pelepah pisang seperti kulit bawang, jerami dan lain-lain.

"Saya tidak tahu persis, yah. Sejak kapan teknik lukis pelepah pisang. Tapi katanya sih sejak jaman Jepang, sudah ada," katanya.

Budie mengakui saat ini usaha warisan orang tuanya tidak sia-sia, setiap harinya permintaan lukisan pelepah pisang selalu menghampiri, bahkan pembeli-pembeli dari asing oun sering bertandang di bengkel kerjanya di Bogor.

Ia mengatakan saat ini pelukis lukisan pelepah pisang relatif jarang, tidak mengherankan dirinya dan kakaknya selalu dicari-cari orang. Bagi yang mau belajar pun katanya tidak ada halangan yang berarti, sebab pada dasarnya melukis pelepah pisang hanya butuh ketekunan dan sentuhan imaginasi kreativitas.

"Saya juga sering terima kursus private, di sekolah-sekolah termasuk SD. Bagi yang mau belajar tidak ada kata terlambat," jelasnya.

Menurutnya dalam berusaha tidak mengenal batas ruang dan waktu, dari berbagai macam barang yang tidak terpakai di sekeliling rumah pun bisa menjadi uang yang menjanjikan jika bisa memberikan sentuhan nilai tambah dan diminati orang.

"Kebetulan saja saya yang mengembangkan di pelepah pisang, padahal peluang mengolah barang-barang yang tak bernilai selalu ada kesempatan peluang," serunya.

Kembali berbicara ke lukisan pelepah pisang, menurut Budie jenis lukisan pelapah pisang memberikan efek dua dimensi dengan sentuhan warna alam kecoklatan memberikan kesan klasik. Namun kata dia itu justru yang banyak di cari orang karena sentuhan kesan tuanya sangat kental.

"Dari pelepah pisang itu setidaknya kalau kita jeli, ada gradasi warna hingga 20 warna, kita bisa berkreasi apa saja," katanya.

Beberapa produk yang ia buat dibuat dalam berbagai ukuran mulai dari yang kecil sampai sangat besar dari jenis lukisan pemandangan, manusia, hewan, profil dan lain-lain.

Untuk soal harga misalnya untuk ukuran 15x20 cm sampai 60x50 cm dijual Rp 50.000 sampai Rp 300.000 untuk jenis pemandangan dan Rp 450.000 untuk lukisan hewan.

Meskipun ia tidak menutup kemungkinan menerima pesanan misalnya pesanan yang termahal yang pernah ia jual ukuran 2,2 m x1,2 m seharga Rp 6 juta, dikerjakannya selama 10 hari.

Saat ini kata dia, hasil lukisannya masih banyak dijual di pasar lokal, tetapi pembeli-pembeli dari Jepang dan Malaysia selalu mengantre untuk mendapatkan lukisannya dalam jumlah banyak.

Tetapi seperti biasa, penyakit usaha kecil dan menengah (UKM) tak jarang permintaan yang tinggi itu justru menjadi masalah karena tak mampu meladeninya. Bahkan Budie pernah mengaku mencoba memasarkan via internet dengan membuka web, hasilnya jumlah permintaan mengantre, karena lagi-lagi ia harus angkat tangan tidak bisa menerima pesanan dalam jumlah besar.

Maklum saja melukis pelepah pisang memerlukan waktu, selama ini dalam sehari ia hanya mampu memproduksi 2 buah lukisan dengan dibantu bebeberapa keluarganya, artinya dalam sehari hanya mampu memproduksi dibawah 10 lukisan.

"Kemarin di pameran Agrinex, ada buyer dari Malaysia diminta diajarkan ke sana. Dari Abu Dhabi minta juga 200 lukisan kaligrafi, tetapi saya tak sanggupi. Mereka minta waktu yang sangat mepet," jelasnya.

Meski begitu, ia mengaku berbisnis lukisan pelepah pisang cukup menggiurkan dan membuatnya masih tetap eksis. Dalam sebulan ia mampu menjualnya paling tidak 50 lukisan dengan pendapatan bersih Rp 5-10 juta bisa ia raup dari pelepah pisang yang tadinya tidak berharga itu.

Bagi yang mau coba-coba melukis dirumah, ia menyarankan setidaknya disiapkan peralatan khusus seperti beberapa pisau cutter, lem Aibon, palu dan lain-lain. Sedangkan untuk bahan bakunya yaitu pelepah pisang, bisa diambil untuk jenis pisang apa saja asalkan pelepahnya kering dipohon agar lebih awet.

Budie menjelaskan melukis pelepah pisang terbilang gampang-gampang susah, kadang-kadang para pemula akan sedikit mengalami tingkat kesulitan dalam menentukan gradasi warna, hal ini pun sama jika melukis di media lainnya seperti cat.

Bagaimana mau mencoba? atau apakah ada barang di sekitar rumah anda yang tidak terpakai, untuk dikreasikan siapa tahu menghasilkan uang.


Perajin Lukis Pelepah Pisang
Budie Setiawan
Workshop
Jl. Pembangunan II Rt 2/6 No 03
Kudunghalang Bogor, Utara 16710
Bogor Jawa Barat

(hen/ir)


Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com