Liputan6.com, Jakarta: Nama besar sebagai pencipta lagu dan pahlawan nasional tidak membuat keluarga Ismail Marzuki hidup berkecukupan. Putri tunggal Ismail Marzuki, Rachmi Aziah Putri, hingga kini masih tinggal di rumah kontrakan sederhana di pinggiran Jakarta.
Indonesia Pusaka, adalah salah satu dari sekitar 300 lagu ciptaan Ismail Marzuki. Namun karya abadi pria kelahiran Jakarta 1914 ini tak mampu mensejahterakan keluarga. Ibu Rachmi bahkan harus menjual rumah peninggalan tidak lama setelah Ismail Marzuki meninggal untuk biaya hidup.
Semenjak pemerintah mengangkat Ismail Marzuki menjadi pahlawan nasional, kehidupan Rachmi sedikit membaik dengan santunan Rp 1,5 juta sebulan dan ditambah biaya royalti yang dikoordinir yayasan Karya Cipta. Dengan segala keterbatasannya, Rachmi masih berharap bisa membuat museum peninggalan ayahnya yang sebagian kini disimpan di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Peci kuning yang warnanya mulai pudar sesekali masih dikenakan Andi Djemma. Tanda penghargaan gerilya juga seringkali disematkan di dadanya. Dengan cara seperti inilah, Andi Djemma, merangkai kenangan akan perjuangannya di masa lalu saat ia masih bergabung dalam Laskar Pembebasan Rakyat Bone.
Di usianya yang sudah menginjak 80 tahun, Andi Djemma kini hidup Prihatin. Tergambar jelas dari rumah kecil yang ia tempati di pinggiran Kota Makassar. Selain usang, rumah ini dalam sengketa. Rumah seluas 10 x 4 meter itu ditempati bersama empat anaknya yang semuanya sudah menikah. Tunjangan Rp 500 ribu per bulan yang tentu saja terasa kurang untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Orang-orang seperti Andi Djemma adalah orang-orang yang telah memberikan banyak pengorbanan untuk kemerdekaan Indonesia. Namun ketika kemerdekaan sudah dinikmati seluruh rakyat, mereka justru berkubang dalam keprihatinan bahkan seperti terlupakan.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar