Padam Bisa 4 Kali Sehari PEKANBARU (RP) - KRISIS listrik di Riau bisa semakin parah, bahkan kritis. Salah satu indikasinya adalah pemadaman listrik yang tampaknya bakal bertambah. Jika semula hanya sekali sehari, kemudian bertambah jadi dua kali sehari, sekarang mungkin tiga kali atau empat kali sehari terjadi pemadaman. Humas PT PLN Wilayah Riau dan Kepri, Delvis Bustami, didampingi Asisten Manager Distribusi, Rusdi Karim, Jumat (22/8) mengungkapkan, saat ini PLTA Kotopanjang sebagai pemasok utama listrik di Riau berada dalam kondisi kritis. Debit air yang sejak beberapa bulan lalu sudah di bawah normal, kini semakin parah. Debit air di waduk Kotopanjang kini berada di posisi 76,7 meter. Tinggal satu meter lagi, maka debit air tersebut sampai pada batas minimum. Jika debit air terus berkurang dan operasional turbin tetap dipaksakan, maka PLTA Kotopanjang bisa kolaps atau mati total. ‘’PLTA Kotopanjang sedang kritis, airnya benar-benar krisis. Padahal PLTA ini salah satu pembangkit utama yang memasok listrik masyarakat Riau. Debit airnya terus menurun, mau tak mau beberapa turbin tidak bisa dioperasikan secara optimal. Kalau dipaksakan hidup semua, bisa makin parah. Akibatnya pemadaman justru tidak karuan,’’ jelas Delvis. Asisten Manager Distribusi PT PLN Riau-Kepri, Rusdi Karim menambahkan, akibat krisis air di PLTA Kotopanjang, operasional pada siang hanya bisa menggerakkan satu turbin dengan kapasitas 37 MW saja. Barulah pada malam hari ketika beban puncak terjadi, dua turbin dioperasikan sekaligus. Itu pun tidak bisa dengan maksimal. Bukan hanya PLTA Kotopanjang, beberapa PLTA di Sumbar yang juga memasok listrik ke Riau sejak beberapa waktu lalu juga bermasalah, seperti PLTU Ombilin yang mengalami kerusakan dan PLTA Singkarak yang overhaul. Selain itu, debit air PLTA di Sumbar juga mengalami krisis.‘’Krisis ini semakin bertambah, setelah PLTA Singkarak juga tidak bisa maksimal mensuplai kita, karena satu unit mesinnya overhaul. Satu-satunya harapan kita adalah PLTU Ombilin yang sedang dalam perbaikan. Jika itu sudah selesai, bisa menghasilkan 80-90 MW. Hanya saja, hingga saat ini belum pasti kapan bisa dioperasikan,’’ jelas Rusdi. Kondisi inilah, kata Rusdi, yang membuat jadwal pemadaman akhir-akhir ini menjadi tidak lagi sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Bahkan cenderung lebih dari dua kali sesuai janji PLN semula.‘’Menambah jadwal pemadaman sudah tak bisa kita elak lagi. Memang bisa lebih dari dua kali dalam sehari. Inilah satu-satunya cara melakukan penghematan terkait beberapa krisis yang kita hadapi. Kita juga imbau pada masyarakat untuk tetap berhemat.’’ Memasuki bulan Ramadan, Rusdi mengatakan kemungkinan besar krisis listrik masih belum bisa teratasi sepenuhnya. ‘’Jadwal pemadaman akan tetap berlangsung di bulan Ramadan. Hanya saja, PLN akan berusaha meminimalisasi pemadaman ketika sahur dan berbuka puasa. Selebihnya, kita berharap krisis segera berakhir. Karena kalau air masih krisis, pemadaman tak bisa dielakkan,’’ tegasnya.(afz/rpg) |
Sabtu, Agustus 23, 2008
Listrik Riau Makin Kritis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
www.senadafm.com
Live Streaming : www.senadafm.com
Contact Me :
Call us:
Radio SENADA 105.2 FMJl. Kembang No. 47
Tel. 0768-325595 (studio)
Fax. 0768-22169
Tembilahahan - INHIL-RIAU
email : senadafm@yahoo.com
Counter
KBR 68 H
http://kbr68h.com/berita?format=feed&type=atom
Pengunjung Online
http://www.senadafm.com
Hasil Akhir Pemilu 2009
Blog Archive
-
▼
2008
(149)
-
▼
Agustus
(53)
- Saatnya Juara
- Derita Korban Kebakaran Desa Pulau Kecil, Reteh, I...
- Rossi Ingin Tebus Kegagalan
- PLN: Puasa, Listrik Tak Akan Mati
- PLN Pekanbaru Didesak Tidak Padamkan Listrik
- Qori Indonesia Juarai MTQ Internasional
- 1.600 Paspor JCH Dikirim ke Dubes Arab Saudi
- Kuasai Puncak, Persih Kalah
- Akpol Tidak Lagi Menerima Tamatan SLTA
- Wan Rombak Kabinet, Banyak PNS yang Menangis
- China Deportasi Aktivis Asing
- Capello Bela Taktik Inggris
- Prioritas, Jemaah Belum Pernah Naik Haji
- Angkatan Darat Asia Pasifik Kaji Tantangan AD Bagi...
- Pasukan Konga XXIII B Terima ''UN Medal''
- Menjelang Ramadan Harga Naik
- JK: 2045 Indonesia Gelar Olimpiade
- Indonesia Power dan Wika Menangkan Tender Panas Bumi
- Pemilihan Bujang dan Dara Sri Gemilang 2008 Pe...
- Listrik Riau Makin Kritis
- 137 KK Korban Kebakaran Inhil Dibantu Depsos
- Markis/Hendra Sumbang Emas
- Kisah Pengibar Bendera 17 Agustus 1945
- Keluarga Ismail Marzuki Hidup Sederhana
- PROGRAM
- POLLING CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI INDRAGIRI HILIR
- Menkominfo : Trend Saat Ini Adalah Digital Technology
- Gubri Berdedikasi Majukan Pramuka
- Bono Dituduh Bocorkan Lagu U2
- Erwin Gutawa dan Jay Subyakto Gelar Spirit of Rama...
- Tak Dikenal, Tapi Banyak Fans Fanatiknya
- Warna Kulit Beyonce Diprotes
- Fatwa Haram Merokok Bisa Picu Histeria Massal Lind...
- J-Rocks Siap Rekaman di London
- Tepuk Pantat, Bush Semangati Tim Voli Pantai AS
- MUI Tolak Julia Perez Goyang di Pekanbaru
- Peterpan Rilis Album Terakhir
- Aris Jawara Terakhir Indonesian Idol?
- Krisis Pangan Global dan Ancaman Bagi Indonesia
- Jangan Harap Bisa Jadi Caleg
- Dibuka, Lowongan 300.000 PNS
- Manggis Ratu Go Internasional
- Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah dalam 3 Bulan
- LOMBA GAPURA KEMERDEKAAN NEO ENTROSTOP
- Event Akbar Pemilihan Bujang dan Dara Sri Gemilang...
- Drogba Siap Tebalkan Kesetiaan
- Massa dan Hamilton Sial, Kovalainen Juara
- Sekilas Indragiri Hilir
- D'real KAMUFLASE berduka...
- Balmon Siapkan Penertiban Frekwensi Radio dan Tele...
- Gerhana Matahari Tidak Bisa Dilihat di Indonesia
- Pemilihan Bujang dan Dara Sri Gemilang 2008 merupa...
- CLAS MILD MUSIC SENSATION
-
▼
Agustus
(53)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar