Sabtu, Agustus 23, 2008

Listrik Riau Makin Kritis


ImagePadam Bisa 4 Kali Sehari
PEKANBARU (RP) - KRISIS listrik di Riau bisa semakin parah, bahkan kritis. Salah satu indikasinya adalah pemadaman listrik yang tampaknya bakal bertambah. Jika semula hanya sekali sehari, kemudian bertambah jadi dua kali sehari, sekarang mungkin tiga kali atau empat kali sehari terjadi pemadaman.

Humas PT PLN Wilayah Riau dan Kepri, Delvis Bustami, didampingi Asisten Manager Distribusi, Rusdi Karim, Jumat (22/8) mengungkapkan, saat ini PLTA Kotopanjang sebagai pemasok utama listrik di Riau berada dalam kondisi kritis. Debit air yang sejak beberapa bulan lalu sudah di bawah normal, kini semakin parah.

Debit air di waduk Kotopanjang kini berada di posisi 76,7 meter. Tinggal satu meter lagi, maka debit air tersebut sampai pada batas minimum. Jika debit air terus berkurang dan operasional turbin tetap dipaksakan, maka PLTA Kotopanjang bisa kolaps atau mati total.

‘’PLTA Kotopanjang sedang kritis, airnya benar-benar krisis. Padahal PLTA ini salah satu pembangkit utama yang memasok listrik masyarakat Riau. Debit airnya terus menurun, mau tak mau beberapa turbin tidak bisa dioperasikan secara optimal. Kalau dipaksakan hidup semua, bisa makin parah. Akibatnya pemadaman justru tidak karuan,’’ jelas Delvis.

Asisten Manager Distribusi PT PLN Riau-Kepri, Rusdi Karim menambahkan, akibat krisis air di PLTA Kotopanjang, operasional pada siang hanya bisa menggerakkan satu turbin dengan kapasitas 37 MW saja. Barulah pada malam hari ketika beban puncak terjadi, dua turbin dioperasikan sekaligus. Itu pun tidak bisa dengan maksimal.

Bukan hanya PLTA Kotopanjang, beberapa PLTA di Sumbar yang juga memasok listrik ke Riau sejak beberapa waktu lalu juga bermasalah, seperti PLTU Ombilin yang mengalami kerusakan dan PLTA Singkarak yang overhaul. Selain itu, debit air PLTA di Sumbar juga mengalami krisis.‘’Krisis ini semakin bertambah, setelah PLTA Singkarak juga tidak bisa maksimal mensuplai kita, karena satu unit mesinnya overhaul. Satu-satunya harapan kita adalah PLTU Ombilin yang sedang dalam perbaikan. Jika itu sudah selesai, bisa menghasilkan 80-90 MW. Hanya saja, hingga saat ini belum pasti kapan bisa dioperasikan,’’ jelas Rusdi.

Kondisi inilah, kata Rusdi, yang membuat jadwal pemadaman akhir-akhir ini menjadi tidak lagi sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Bahkan cenderung lebih dari dua kali sesuai janji PLN semula.‘’Menambah jadwal pemadaman sudah tak bisa kita elak lagi. Memang bisa lebih dari dua kali dalam sehari. Inilah satu-satunya cara melakukan penghematan terkait beberapa krisis yang kita hadapi. Kita juga imbau pada masyarakat untuk tetap berhemat.’’

Memasuki bulan Ramadan, Rusdi mengatakan kemungkinan besar krisis listrik masih belum bisa teratasi sepenuhnya. ‘’Jadwal pemadaman akan tetap berlangsung di bulan Ramadan. Hanya saja, PLN akan berusaha meminimalisasi pemadaman ketika sahur dan berbuka puasa. Selebihnya, kita berharap krisis segera berakhir. Karena kalau air masih krisis, pemadaman tak bisa dielakkan,’’ tegasnya.(afz/rpg)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com