Selasa, Februari 03, 2009

Belanja Pesawat Tempur Sukhoi Capai Rp2,85 Triliun

MAKASSAR (RP) - Langit Indonesia akan semakin ramah menerima kehadiran jet-jet tempur canggih buatan Rusia. Di Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, misalnya, pemerintah segera menambah jumlah pesawat Sukhoi di sana sehingga menjadi 10 unit.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertahanan (Dephan) Indonesia Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan, penambahan itu dilakukan untuk memperkuat basis wilayah pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ‘’Kami harapkan pada Agustus ada tiga pesawat Sukhoi lagi yang didatangkan dari Rusia. Dengan demikian, Lanud Hasanuddin akan memiliki 10 pesawat tempur dengan jenis yang sama,’’ katanya dalam konferensi pers usai serah terima tiga Sukhoi di Gedung Galaktika, Lanud Sultan Hasanuddin, Senin (2/2).

Mantan Panglima Kodam Jaya itu menambahkan, Rusia dipilih sebagai mitra kerja sama dalam pengadaan pesawat tempur, antara lain, karena postur tubuh tenaga militer Rusia dinilai cocok dengan postur orang Indonesia. ‘’Kami harapkan TNI Angkatan Udara bisa mengoperasikan secara optimal Alutsista itu, termasuk sistem pemeliharaan dan perawatannya,’’ tegas Sjafrie.

Sebelumnya, dia mewakili pemerintah Indonesia secara resmi menerima tiga Sukhoi SU-30 MK 2 dari pemerintah Rusia. Penyerahan tersebut dilakukan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov.

Dalam sambutannya, Sjafrie yang mewakili Menteri Pertahanan Juwono Sudharsono itu mengungkapkan, Sukhoi SU-MK 2 merupakan Alutsista yang memperkuat TNI-AU, khususnya Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin. ‘’Keberadaan Sukhoi di Makassar akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi warga Sulsel,’’ ujarnya.

Pengadaan tiga Sukhoi baru serta tiga lainnya Agustus mendatang, kata dia, merupakan hasil perjanjian pinjaman yang harus dikembalikan Pemerintah RI. Dana pengadaan pesawat tersebut bersumber dari APBN, yakni anggaran yang dialokasikan untuk pertahanan dan keamanan.

Secara keseluruhan, anggaran untuk enam Sukhoi, menurut Sjafrie, mencapai 335 juta dolar AS atau berkisar Rp2,85 triliun. Enam pesawat itu adalah masing-masing tiga jenis SU-30 MK2 dan tiga jenis SU-27 SKM. Pesawat asal Rusia tersebut akan melengkapi empat Sukhoi yang dimiliki TNI-AU sejak September 2003.

‘’Empat Sukhoi yang ada saat ini masih menunggu perbaikan spare parts dari Rusia,’’ jelas Wakasau Marsda TNI Wardjoko.

Pada bagian lain, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov menyatakan, Sukhoi tersebut merupakan pesawat yang terbaik dan modern di dunia. Menurut dia, untuk pengadaan pesawat tempur tersebut, diperlukan kerja keras, baik Indonesia maupun Rusia. ‘’Ini suatu bukti bahwa pemerintah Rusia adalah mitra kerja yang dapat diandalkan,’’ ujar Ivanov.

Menurut dia, kerja sama kedua negara tidak hanya dilakukan pada hal pengadaan pesawat tempur. Tapi, lebih dari itu, pihaknya terbuka bagi para penerbang Indonesia untuk datang dan sharing tentang penguasaan pesawat tempur.

‘’Saat ini banyak orang Rusia yang memberikan training kepada warga Indonesia. Kami memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk itu,’’ tegas Ivanov.

Dia menuturkan, pada 1960-an, Rusia berkontribusi memberikan bantuan pesawat kepada Indonesia. Dengan kedatangan tiga Sukhoi tersebut, dia mengakui Rusia telah melanjutkan tradisi yang sudah cukup lama dibina pemerintah kedua negara. ‘’Kami meminta maaf jika masyarakat Sulsel terganggu oleh suara bising yang ditimbulkan Sukhoi tersebut,’’ katanya.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menuturkan, warga Sulsel sangat berbangga atas kehadiran Sukhoi di daerah tersebut. Sebab, itu menjadi bukti bahwa posisi Sulsel sangat strategis sebagai tempat mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia.

‘’Secara sosiologis, kehadiran Sukhoi membangun image bahwa Sulsel adalah bagian paling strategis untuk mempertahankan wilayah kesatuan Republik Indonesia,’’ tegasnya.

Acara serah terima kemarin juga dihadiri Dubes Indonesia untuk Rusia Hamid Awaludin, Irjen Dephan Letjen TNI (Mar) Safzen Noerdin SIP, serta Irjen TNI Letjen TNI Liliek As Sunaryo. Acara serah terima diakhiri dengan bergantian menaiki dan duduk di kokpit pesawat.(rah/el/jpnn)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com