MAKASSAR (RP) - Langit Indonesia akan semakin ramah menerima kehadiran jet-jet tempur canggih buatan Rusia. Di Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, misalnya, pemerintah segera menambah jumlah pesawat Sukhoi di sana sehingga menjadi 10 unit.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertahanan (Dephan) Indonesia Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan, penambahan itu dilakukan untuk memperkuat basis wilayah pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ‘’Kami harapkan pada Agustus ada tiga pesawat Sukhoi lagi yang didatangkan dari Rusia. Dengan demikian, Lanud Hasanuddin akan memiliki 10 pesawat tempur dengan jenis yang sama,’’ katanya dalam konferensi pers usai serah terima tiga Sukhoi di Gedung Galaktika, Lanud Sultan Hasanuddin, Senin (2/2).
Mantan Panglima Kodam Jaya itu menambahkan, Rusia dipilih sebagai mitra kerja sama dalam pengadaan pesawat tempur, antara lain, karena postur tubuh tenaga militer Rusia dinilai cocok dengan postur orang Indonesia. ‘’Kami harapkan TNI Angkatan Udara bisa mengoperasikan secara optimal Alutsista itu, termasuk sistem pemeliharaan dan perawatannya,’’ tegas Sjafrie.
Sebelumnya, dia mewakili pemerintah Indonesia secara resmi menerima tiga Sukhoi SU-30 MK 2 dari pemerintah Rusia. Penyerahan tersebut dilakukan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov.
Dalam sambutannya, Sjafrie yang mewakili Menteri Pertahanan Juwono Sudharsono itu mengungkapkan, Sukhoi SU-MK 2 merupakan Alutsista yang memperkuat TNI-AU, khususnya Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin. ‘’Keberadaan Sukhoi di Makassar akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi warga Sulsel,’’ ujarnya.
Pengadaan tiga Sukhoi baru serta tiga lainnya Agustus mendatang, kata dia, merupakan hasil perjanjian pinjaman yang harus dikembalikan Pemerintah RI. Dana pengadaan pesawat tersebut bersumber dari APBN, yakni anggaran yang dialokasikan untuk pertahanan dan keamanan.
Secara keseluruhan, anggaran untuk enam Sukhoi, menurut Sjafrie, mencapai 335 juta dolar AS atau berkisar Rp2,85 triliun. Enam pesawat itu adalah masing-masing tiga jenis SU-30 MK2 dan tiga jenis SU-27 SKM. Pesawat asal Rusia tersebut akan melengkapi empat Sukhoi yang dimiliki TNI-AU sejak September 2003.
‘’Empat Sukhoi yang ada saat ini masih menunggu perbaikan spare parts dari Rusia,’’ jelas Wakasau Marsda TNI Wardjoko.
Pada bagian lain, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov menyatakan, Sukhoi tersebut merupakan pesawat yang terbaik dan modern di dunia. Menurut dia, untuk pengadaan pesawat tempur tersebut, diperlukan kerja keras, baik Indonesia maupun Rusia. ‘’Ini suatu bukti bahwa pemerintah Rusia adalah mitra kerja yang dapat diandalkan,’’ ujar Ivanov.
Menurut dia, kerja sama kedua negara tidak hanya dilakukan pada hal pengadaan pesawat tempur. Tapi, lebih dari itu, pihaknya terbuka bagi para penerbang Indonesia untuk datang dan sharing tentang penguasaan pesawat tempur.
‘’Saat ini banyak orang Rusia yang memberikan training kepada warga Indonesia. Kami memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk itu,’’ tegas Ivanov.
Dia menuturkan, pada 1960-an, Rusia berkontribusi memberikan bantuan pesawat kepada Indonesia. Dengan kedatangan tiga Sukhoi tersebut, dia mengakui Rusia telah melanjutkan tradisi yang sudah cukup lama dibina pemerintah kedua negara. ‘’Kami meminta maaf jika masyarakat Sulsel terganggu oleh suara bising yang ditimbulkan Sukhoi tersebut,’’ katanya.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menuturkan, warga Sulsel sangat berbangga atas kehadiran Sukhoi di daerah tersebut. Sebab, itu menjadi bukti bahwa posisi Sulsel sangat strategis sebagai tempat mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia.
‘’Secara sosiologis, kehadiran Sukhoi membangun image bahwa Sulsel adalah bagian paling strategis untuk mempertahankan wilayah kesatuan Republik Indonesia,’’ tegasnya.
Acara serah terima kemarin juga dihadiri Dubes Indonesia untuk Rusia Hamid Awaludin, Irjen Dephan Letjen TNI (Mar) Safzen Noerdin SIP, serta Irjen TNI Letjen TNI Liliek As Sunaryo. Acara serah terima diakhiri dengan bergantian menaiki dan duduk di kokpit pesawat.(rah/el/jpnn)
Selasa, Februari 03, 2009
Belanja Pesawat Tempur Sukhoi Capai Rp2,85 Triliun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
www.senadafm.com
Live Streaming : www.senadafm.com
Contact Me :
Call us:
Radio SENADA 105.2 FMJl. Kembang No. 47
Tel. 0768-325595 (studio)
Fax. 0768-22169
Tembilahahan - INHIL-RIAU
email : senadafm@yahoo.com
Counter
KBR 68 H
http://kbr68h.com/berita?format=feed&type=atom
Pengunjung Online
http://www.senadafm.com
Hasil Akhir Pemilu 2009
Blog Archive
-
▼
2009
(223)
-
▼
Februari
(47)
- Fajar Mengaku Belajar ke Osama Bin Ladin
- Jiwasraya Belum Respon Klaim Anggota Dewan
- Proyek Tanggul Harus Optimal
- Lima Warga Positif DBD, Tujuh Suspect
- Bank Riau Tembilahan Kucurkan Kredit Rp418,8 M
- Informasi Lokal Sangat Telat di Tembilahan
- Dua Warga Duel dengan Harimau
- BARU-BARU ini, muncul sebuah foto udara yang membu...
- PT Sambu Bohong, DPRD Geram
- Jalan ke Gedung Dewan Rusak Berat
- Tembilahan Perlu Penambahan Traffic Light
- Astaga! Anak 13 Tahun Sudah Jadi Ayah
- Titik Api di Riau Terbanyak
- Perempuan Berkalung Sorban, Film Gagal
- Poldasu Tangkap Pengumpul Dana Provinsi Tapanuli
- Penasehat Hukum Tak Ajukan Eksepsi
- Puluhan Aktivis HMI Demonstrasi
- KPUD Inhil Sosialisasi Pemilu
- Polisi Tangkap 27 Kubik Kayu Olahan
- PNPM Mandiri Latih Relawan
- Jangan Buka Kebun di Lahan Pertanian
- Polisi Tangkap Siapa yang Terlibat
- DPRD Sumut Rugi Rp300 Juta
- Krisis, Hingga Januari 1.500 Di-PHK di Riau
- Pemkab Komit Bangun Infrastruktur
- Kadar Karbon 47 Persen, KLH Ultimatum PT ISK
- ''Osama bin Laden'' Melamar Kerja di Australia
- Nenek 60 Tahun Lahirkan Kembar
- JK Tamu Pertama Wakil Presiden AS
- Tersangka Demo Maut di Medan Dipenjara
- Presiden: Stop Pemekaran
- Langgar Protap, Kapolda-Kapoltabes Medan Dicopot
- Menteri Besar Perak Diusir
- Wajah Kota Tembilahan Akan Berubah
- Berkategori Kotor, Tembilahan Kejar Adipura
- Program Strategis Membuka Isolasi Daerah
- Gubri Ajukan Proyek APBN 2010
- Pendemo Dibayar Rp20 Ribu
- Survei KPK: Unit Layanan MA Rawan Suap
- Tarif Angkutan Turun Delapan Persen
- 43 Ribu Guru Honor Depag Diangkat
- ”Jangan Biarkan Saya Sendiri Bang..."
- DPR Anggap Serius Kelompok ABS
- Pemkab Serahkan RAPBD 2009
- Hamas Setuju Gencatan Satu Tahun
- KSAD Kumpulkan Jenderal
- Belanja Pesawat Tempur Sukhoi Capai Rp2,85 Triliun
-
▼
Februari
(47)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar