Senin, Februari 09, 2009

Polisi Tangkap Siapa yang Terlibat

55 Saksi Diperiksa
MEDAN (RP) - TERSANGKA pelaku demo anarkis pendukung Provinsi Tapanuli (Protap) di Gedung DPRD Sumut terus bertambah. Sekarang ini, Poltabes Medan telah memeriksa 55 saksi yang diduga ikut dalam demo yang menewaskan Ketua DPRD Sumut Aziz Angkat pada 3 Februari 2009. Dari 55 saksi itu, 20 orang dinyatakan sebagai tersangka dan itu sudah termasuk otak pelakunya.

Pemeriksaan terhadap saksi yang dilakukan Poldasu dan Poltabes Medan kali ini cukup ketat. Tak seorang pun wartawan diperkenankan masuk ke dalam ruang pemeriksaan. ‘’Hasilnya nanti disampaikan Kabid Humas,’’ tegas juru periksa di Mapoltabes Medan.

Siangnya, Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Baharuddin Djafar memaparkan sekarang ini Polisi telah mengumpulkan 20 tersangka. Dan jumlah tersangka diperkirakan bisa bertambah. ‘’Sekarang ini kami sedang terus memeriksa dan menangkap siapa saja yang terlibat dalam aksi demo anarkis tersebut. Percayalah, kami masih serius menangani kasus ini,’’ janjinya.

Tanda keseriusan kepolisian dalam menangani kasus ini, hingga kini polisi tengah membidik empat anggota dewan yang diduga terlibat dalam kasus ini. Namun, Kabid Humas tidak membeberkan nama-nama pejabat yang terlibat dalam perencanaan kerusuhan yang menewaskan Azis Angkat ini.

Disinggung tentang status GM Panggabean yang diduga sebagai salah satu otak perencana kerusuhan ini, juru bicara Poldasu ini belum dapat memastikannya. ‘’Kita masih menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi,’’ singkatnya.

Beredar kabar bahwa pemilik koran harian di Medan ini telah ditangkap Interpol di Singapura. Namun kenyataannya, hingga kini orangtua dari Candra Panggabean yang menjadi tersangka dalam kasus ini belum juga menampakan batang hidungnya. Bahkan, sebelumnya Kapoldasu Irjen Pol Nanan Sukarna tak memberikan sinyal tentang adanya penangkapan GM tersebut.

‘’Kalau memang ada iktikad baik, mungkin dia datang ke mari (Poltabes),’’ kata Kapoldasu.

Bukan GM Panggabean saja, Rajamin Sirait, pemilik angkutan bus, CV PMH di Medan juga dikaitkan dalam kasus ini. Keterkaitan pengusaha muda Medan ini diduga berperan sebagai pendana untuk massa pendemo.

Dan polisi sudah memasukan daftar pemeriksaan Rajamin Sirait nantinya. Namun untuk nama yang satu ini Kabid Humas Poldasu ini belum bisa menjawabnya. ‘’Kita lihat saja nanti hasil pemeriksaan para saksi. Bila memang ada mengarah ke mereka, maka Polisi akan memeriksanya. Biarkan kami bekerja dulu ya. Nanti hasilnya kami akan beritahukan,’’ ucapnya.

Ketua DPD SPTI Sumut Bebas
Sementara itu, Ketua DPD FK-SPTI/KSPSI, Sugianto Situmeang dan sekretarisnya Diki yang sempat ditangkap pada Jumat (6/2) terkait kasus demo di DPRD Sumut ini, Ahad (8/2) telah dibebaskan Poltabes setelah terbukti tidak bersalah. ‘’Mereka menangkap Ketua karena wajahnya ada di kamera usai kerusahan terjadi, selain itu Ketua dan Sekretaris pernah membuat statmen di media tentang mendukung Protap,’’ kata LBH FK-SPTI Sumut, Israel Silaban.

Menurutnya, Sugianto sama sekali tidak ada terkait dalam kerusuhan di Gedung DPRD Sumut kemarin. Diakuinya, memang usai kejadian demo anarkis itu, Sugiano berada di dalam ruangan sidang paripurna untuk melihat kerusakan di dalam gedung tersebut. ‘’Namanya gedung rakyat, kan sah-sah saja kalau kita hampiri untuk melihat kejadian itu. Lagian saat saya masuk, polisi tidak ada yang melarang saya untuk masuk,’’ timpal Sugianto yang berada di samping Israel.

Sugioanto sempat menginap di ruang periksa Poltabes akibat kecurigaan polisi terhadapnya. Namun setelah ia memberikan jawaban pertayaan yang diberikan polisi, siang hari Sugianto dibebaskan.(wan/eca)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com