Senin, Februari 09, 2009

Krisis, Hingga Januari 1.500 Di-PHK di Riau

PEKANBARU (RP)- Krisis global yang melanda dunia saat ini berdampak langsung ke Provinsi Riau. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kependudukan (Disnakertrankep) Provinsi Riau, sampai Januari 2009, sudah 1.500 lebih karyawan perusahaan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Menurut Kasubdin Ketenagakerjaan Disnakertranskep Riau Syamsul Bahri kepada Riau Pos, akhir pekan lalu di gedung DPRD Riau, PHK yang terjadi kebanyakan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki orientasi produk ekspor.

Syamsul Bahri lebih jauh mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut lebih didominasi oleh perusahaan pulp and paper yang orientasi produknya ke luar negeri.

Sementara untuk perusahaan yang berskala kecil untuk pemenuhan keperluan didalam negeri sepertinya krisis global tidak terlalu berpengaruh besar.

‘’Saya tidak tahu pasti berapa jumlah perusahaan yang telah melakukan PHK sejak krisis global. Namun dari data perusahaan yang telah berkoordinasi dengan Disnakertranskep soal PHK ini, baru perusahaan RAPP dan PT Arara Abadi. Jumlahnya mencapai angka 1.500 orang,’’ kata Syamsul.

Ketika ditanya apa upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan PHK ini? Syamsul mengatakan, saat ini pemerintah baik melalui dana APBN maupun APBD akan memperbanyak proyek-proyek disektor kontruksi yang akan menyerap banyak tenaga kerja.

‘’Dengan kondisi saat ini, memang investasi swasta tidak akan terlalu dapat diandalkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Sebaliknya investasi pemerintah-lah yang bisa diharapkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan,’’ kata Syamsul.

Syamsul memberikan pemaparan bahwa dalam situasi saat ini, usaha yang berorientasi pasar lokal akan sangat menguntungkan dan tidak berpengaruh langsung terhadap krisis ini. Bahkan sektor home industri akan survive.(wws)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com