Kamis, Februari 05, 2009

Program Strategis Membuka Isolasi Daerah

TEMBILAHAN (RP) - Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Indragiri Hilir (Inhil), Ir H Syafrinal Heddy MM, Rabu (4/2) kembali mengundang semua Satuan Kerja (Satker), membahas program strategis yang akan dilaksanakan.

Rapat pertama akhir Januari silam baru membahas sejumlah langkah yang harus dilakukan. Untuk rapat kedua memusatkan perhatian pada faktor pendukung program. Adapun program strategis dimaksud, pembangunan jalan lintas Bandara Tempuling-Mandah, Islamic Centre dan SMA Internasional. Tiga program ini dipandang mampu meningkatkan kemajuan daerah serta membuka isolasi daerah.

‘’Ya, kita kembali rapat membahas segala sesuatunya yang menjadi faktor pendukung berjalannya program strategis. Bukan hanya masalah perizinan saja yang dibahas, tetapi bagaimana saat pelaksanaan di lapangan turut kita bahas. Karena berkaitan dengan banyak instansi, sebab itu kita harus satukan persepsi dan visi,’’ jelas Syafrinal.

Jalan lintas Bandara Tempuling-Mandah memiliki panjang sekitar 90 kilometer. Memerlukan anggaran ratusan miliar rupiah karena harus membangun badan jalan, meningkatkannya dan membangun jembatan penghubung. Jika sarana itu terbangun, seluruh wilayah Inhil Utara akan dapat tersambung dengan wilayah lainnya, terbebas dari isolasi yang sudah berlangsung sejak Inhil berdiri.

Sedangkan Islamic Centre dibangun pada kawasan Pondok Pasantren Tunas Harapan di Jalan Pendidikan. Di kawasan tersebut dirancang memiliki sarana pendidikan lengkap sejak dari jenjang TK hingga perguruan tinggi. Metode pembelajaran yang diterapkan juga tidak seperti selama ini. Melainkan mengadopsi pola pendidikan di daerah yang sudah maju.

SMA internasional juga berlokasi di sekitar Islamic Centre tersebut. Didirikannya sarana pendidikan ini sebagai respon era globalisasi yang sudah berlangsung dewasa ini. Diharapkan berdirinya sarana ini, daya saing warga Inhil dengan warga daerah lain meningkat.

Karena memerlukan anggaran yang besar, seluruh perizinan ditegaskan Syafrinal Heddy tidak dapat dilakukan sembarangan. Pasalnya perizinan dimaksud sangat menentukan kelancaran kegiatan pembangunan tersebut. Apalagi dana pembangunannya harus dipertanggungjawabkan. Asisten II yang ditugaskan mengawasi dan menjadi sentral dalam pelaksanaan program itu tidak ingin ada ganjalan dalam pelaksanaannya kelak.

‘’Makin cepat dirampungkan segala faktor pendukung itu jelas akan makin baik. Kita ingin saat program ini mulai berjalan, segala perangkat pendukungnya juga tidak ada masalah,’’ jelas mantan Kadishutbun Inhil ini.(yon)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com