Senin, Januari 12, 2009

2008, Investasi Rp7 Triliun

Laporan YON WAHYUDI, Tembilahan
2008 lalu, 32 perusahaan yang aktif berinvestasi di Indragiri Hilir (Inhil). Jumlah ini lebih banyak dibandingkankan 2007 silam. Waktu itu hanya terdapat 30 perusahaan yang aktif berusaha.

Total investasi tercatat 2007 sekitar Rp6,7 tiliun, sedangkan pada 2008 Rp7 triliun lebih. Terdapat peningkatan sebesar 4,22 persen. Peningkatan itu di bawah target yang diharapkan sebesar 10 persen. Kendati demikian, total investasi itu tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Hadirnya investasi itu memberikan dampak terhadap terbukanya sejumlah peluang kerja di daerah ini.

Terkait investasi ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Inhil pada 2008 giat melakukan sosialisi tentang penanaman modal kepada pengusaha. Pada tahun itu tercatat 353 pengusaha mengajukan SIUP. Jumlah itu dinyatakan mengalami peningkatan sangat besar dibandingkan 2007. Peningkatannya mencapai 85 persen, penyebabnya karena terbukanya sejumlah peluang yang ditangkap oleh kalangan pengusaha.

‘’Pada 2008 silam ekspor non migas Inhil berjumlah sekitar Rp1,6 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp300 miliar dibandingkan 2007 lalu. Jika dikalkulasikan secara keseluruhan, terdapat peningkatan sebesar 15,78 persen,’’ tegas Kadisperindag Inhil, H Masdjuri Hasan SIP Ahad (11/1).

Untuk mempermudah ekspor itu, instansi ini mempermudah penerbitkan surat keterangan asal usul (SKAU). Dokumen ini sangat diperlukan supaya barang yang diekspor tidak terhambat. Umumnya ekspor non migas yang berasal dari daerah ini merupakan produk olahan hasil pertanian. Mayoritas yang menghasilkannya adalah perusahaan yang beraktivitas di daerah ini. Sangat sedikit yang diproduksi oleh warga secara langsung.

2009 mendatang, seiring dengan hantaman krisis ekonomi global, investasi yang akan masuk sangat sulit diprediksi. Penyebabnya sejumlah pengusaha memilih untuk menahan diri dan mengamankan aset yang dimilikinya. Disperindag tidak dapat pula memastikan apakah investasi yang sudah tertanam itu dapat dipertahankan atau tidak.

Pada awal 2009, meski kondisi yang harus dihadapi oleh sejumlah perusahaan yang ada di daerah ini berat. Namun Disperindag belum mendapat laporan adanya perusahaan yang kolap dan tidak dapat melanjutkan usahanya. Perusahaan ini, kata Masdjuri sedang menyikapi kondisi terkini dengan melakukan berbagai langkah.(hen)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com