Selasa, Januari 06, 2009

Perang Kota Pecah di Jalan Gaza

Liga Arab dan OKI Digalang Lawan Israel
KOTA GAZA (RP) – Bala tentara dan kendaraan berat lapis baja Israel bergerak semakin jauh ke dalam wilayah Jalur Gaza. Bahkan, Senin (5/1), pasukan infanteri didukung bombardir angkatan laut dan udara mulai masuk ke Kota Gaza, jantung utama Jalur Gaza.

Pertarungan satu lawan satu antara pasukan Israel dengan pejuang Hamas berkobar di Kota Gaza Senin (5/1) siang.

Puluhan tank Israel menderu memasuki kota yang menjadi benteng pertahanan terakhir Hamas itu. Di belakang rombongan tank, para serdadu Israel menggeledah rumah demi rumah mencari mereka yang bersenjata.

Menurut sumber di militer Israel, serbuan ke Kota Gaza dilakukan untuk semakin mengisolasi para pejuang yang tersisa. Tentara darat dan kendaraan berat lapis baja Israel bertujuan membelah wilayah itu menjadi dua bagian dari pintu penyeberangan Karni ke Laut Tengah. ’’Misi kami membuat mereka tidak mencapai tempat peluncuran roket di utara serta memutus suplai logistik di selatan,’’ ujar sumber itu.

Salah satu titik terpanas pertempuran adalah di pusat Kota Gaza, Distrik Zeitoun. Tembakan mortir dan senapan serbu terdengar beruntun di distrik paling padat penduduk itu. Pejuang Hamas dan tentara Israel kucing-kucingan di gang-gang kota. Begitu malam tiba, suasana kota lebih mencekam. Lampu listrik mati di banyak kawasan Gaza. Wilayah itu hanya sesekali terang oleh kilatan ledakan. Di area tersebut, tiga bocah Palestina tewas oleh pecahan tembakan dari meriam tank.

Kamel Kafarna (63), warga Distrik Beit Hanoun, menyatakan, hanya sebagian kecil tentara Israel yang memasuki kota. Sebagian besar masih bergerombol di ladang-ladang penduduk di luar permukiman bersama tank-tank mereka. ’’Kami sudah hampir gila, hampir setiap saat peluru dan roket berseli weran di sekitar rumah,’’ ungkapnya. Di Rumah Sakit Shifa, salah seorang korban luka, Masouda Al-Samouni (20), menyebutkan, tentara Israel menyuruh dirinya dan seluruh keluarganya keluar dari apartemen sebelum mereka menembaki. ’’Para tentara itu mengaku sedang memburu seorang pria bersenjata,’’ ujarnya. Ibu itu mengaku sudah kehilangan anaknya yang berumur 10 bulan karena kelaparan akibat belum kunjung mendapat makanan sejak perang meletus 10 hari lalu.

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menuturkan, pertempuran darat yang dihadapi pasukannya sekarang adalah ’’pertempuran paling serius sejak beberapa dekade’’.

Dari pihak Hamas, pemimpin senior dan salah seorang pendirinya, Mahmoud Al-Zahar, menyampaikan penghormatan kepada para pejuang yang bertempur habis-habisan. ’’Tentara Israel menembak setiap orang di Gaza. Mereka menembak anak-anak, rumah sakit, masjid, dan gereja. Semua itu seperti mengizinkan kami untuk melakukan serangan dengan cara yang sama,’’ ujarnya dalam pidato melalui stasiun TV Al-Aqsa di lokasi yang disembunyikan, kemarin.

Al-Zahar adalah mantan Menlu Hamas dan salah satu orang yang paling diburu Israel. Anak laki-laki Al-Zahar tewas dalam serangan udara Israel pada Januari 2008. Pada awal-awal agresi, para tetangga Al-Zahar mendapat peringatan dari Israel agar menyingkir karena rumah Al-Zahar akan diratakan dengan bom.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, lebih dari 50 orang terbunuh sejak operasi darat dimulai. Sejak agresi dilancarkan pada 27 Desember 2008, sudah lebih dari 500 warga Palestina terbunuh dan 2.500 lainnya luka-luka. Sekitar 100 korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Militer Israel melaporkan seorang tentaranya tewas dan 34 lainnya cedera.

Korban diperkirakan terus bergelimpangan karena Israel tidak memberi kesempatan memadai kepada petugas medis untuk melakukan tugas di medan tempur. Menteri Kesehatan Palestina Dr Fathi Abumoghli mengungkapkan, serdadu Israel mengekang pergerakan ambulans yang menyebabkan para korban meninggal sebelum mereka dirawat. Badan amal Inggris, Oxfam, juga melaporkan bahwa seorang perawat yang bekerja untuk organisasi mitra mereka tewas dan dua lainnya luka-luka dalam pengeboman Israel.

Upaya Diplomasi
Di tengah ancaman bencana kemanusiaan di Gaza, misi Uni Eropa terbang ke kawasan itu untuk berdiplomasi. Delegasi Eropa itu dipimpin Menteri Luar Negeri Ceko Karel Schwartzenberg yang negaranya baru mengambil alih jabatan presiden Uni Eropa (UE) dari Prancis. Untuk memuluskan misi damai tersebut, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy ikut serta dengan berkeliling di Timur Tengah.

Mantan Presiden UE itu berkunjung ke ibu kota Mesir, Kairo, serta Jerusalem, Ramallah di Tepi Barat dan Damaskus, ibu kota Syria. Dalam perkembangan terpisah, pejabat Hamas menyatakan, satu delegasi akan bertolak ke Mesir untuk mengikuti perundingan.

Liga Arab dan OKI Digalang Lawan Israel
Dua Ormas Islam di tanah air, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menggalang dukungan untuk bangsa Palestina. Dukungan bukan saja dalam bentuk bantuan kemanusiaan bagi korban agresi Israel itu, namun juga meminta Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk ikut melawan aksi brutal Israel di Kota Gaza tersebut.

Melalui pernyataan sikap yang ditandatangani Ketua Umum KH Hasyim Muzadi dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Endang Turmudi, PB NU mengimbau agar seluruh warganya ber-istighotsah, membaca doa qunut nazilah, serta mengadakan zikir dan doa bersama untuk rakyat Palestina. ’’Seruan itu demi keselamatan para pejuang Palestina dan untuk para korban kaum muslimin Palestina yang gugur sebagai syuhada,’’ ujar Hasyim ketika membacakan pernyataan sikap di Kantor PB NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, kemarin.

Hasyim menyatakan, Israel bukan negara yang tidak mungkin dikalahkan. Dalam konteks serangan ke Jalur Gaza, Palestina, negara zionis itu dinilai unggul hanya karena mereka melawan kekuatan yang tidak berimbang. ’’Israel bukan ’makhluk’ yang tidak bisa dikalahkan. Buktinya, melawan Hassan Nasrallah (pemimpin gerilyawan Hizbullah Libanon, red) saja sering kalah,” tegasnya berapi-api. ’’Maka, kami menyerukan agar sebisa mungkin rakyat Palestina bersatu melawan agresi tersebut,’’ lanjutnya.

Senada dengannya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga mendesak pemerintah Indonesia agar lebih aktif bersuara via PBB untuk menghentikan agresi militer Israel. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta pemerintah Indonesia memprakarsai resolusi sanksi atas Israel melalui DK PBB.

Dalam keterangan resminya, Ketua PP Muhamadiyah Yunahar Ilyas menambahkan, pihaknya akan menggalang kekuatan negara-negara Islam, seperti Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam (OKI), agar menyatukan diri serta mengambil kebijakan tegas dan signifikan dalam menyikapi aksi Israel. PP Muhammadiyah mengimbau agar negara Arab yang memiliki kekayaan minyak dan kekuatan ekonomi menggunakan kekuatan mereka untuk menekan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. ’’Putuskan hubungan diplomatik dan transaksi ekonomi jika negara itu tetap menjalin hubungan dengan Israel,” tegas Ilyas.

PP Muhammadiyah secara resmi menggalang dukungan dana solidaritas terhadap warga Palestina. Organisasi itu telah mengirimkan sembilan tenaga medis ke Jalur Gaza untuk membantu korban warga sipil.

Di sisi lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil Duta Besar Palestina di Jakarta Fariz Al Mehdawi ke kantornya, Senin (5/1). SBY meminta penjelasan langsung tentang perkembangan terkini di Palestina.

Dalam pertemuan SBY berjanji untuk terus berkontribusi secara aktif di bidang diplomasi dan politik, agar masalah yang dihadapi oleh Palestina segera diselesaikan. ‘’Indonesia akan mendesak PBB serta Dewan Keamanan PBB, meskipun Indonesia tidak menjadi anggota lagi sejak minggu lalu, betul-betul mengeluarkan resolusi agar betul-betul dilakukan gencatan senjata di Palestina,’’ kata SBY usai pertemuan.

SBY berharap PBB bisa menghentikan serangannya. Apabila kekerasan dan aksi militer yang berlaku di Gaza dapat dihentikan, PBB dan masyarakat internasional sudah setuju untuk melakukan monitor terhadap proses gencatan senjata tersebut. ‘’Indonesia bersedia dan menawarkan diri untuk mengirimkan putra-putra terbaiknya untuk melakukan monitor. Dengan catatan, betul-betul terjadi cease fire,’’ kata SBY.

Saat ini, kata SBY, Indonesia segera mengirimkan tim dokter dan tim medis yang akan memberikan bantuan pengobatan di wilayah Mesir. Sementara Mehdawi dalam pertemuan itu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Indonesia, karena telah memberikan segala macam bantuan kepada Palestina. Mehdawi juga berharap banyak kepada Indonesia untuk mengambil peran penting dalam menghentikan serangan Israel ke Palestina.

Duri Sumbang Rp57 Juta
Sementara di Duri, Riau Dana kemanusiaan untuk membantu rakyat Palestina terus digalang umat Islam di Duri. Hingga Senin (5/1), sudah tercatat dana bantuan senilai Rp57.541.300 yang terkumpul. Sebanyak Rp35.017.000 merupakan sumbangan karyawan PT CPI (Chevron Pacific Indonesia) melalui Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Duri, sisanya Rp22.524.300 lagi terhimpun dari jamaah pada malam muhasabah akhir tahun tajaan PKS bersama jamaah masjid dan musala di terminal Duri Bestari, Rabu (31/12) lalu.

‘’Alhamdulillah, karyawan CPI telah dengan ikhlas menyalurkan dana kemanusian untuk saudara-saudara kita di Palestina melalui BSMI Duri,’’ ujar Ketua BSMI Cabang Duri Ir H Abdul Gaffar pada Riau Pos, Senin (5/1/2009).

Menurut Gaffar, dana bantuan dari karyawan PT CPI itu dihimpun sejak Rabu (31/12) hingga Senin (5/1). Hari ini, dana itu akan ditransfer ke rekening BSMI Pusat di Jakarta untuk kemudian dikirim melalui tim medis BSMI yang akan diberangkatkan menuju Rafah, Mesir.

Dikatakan Gaffar, tim medis BSMI terdiri dari empat dokter di antaranya dr Basuki Supartono dan dr Agus Kushartarto sudah berada di Rafah, Mesir untuk melakukan misi kemanusiaan sejak 1 Januari lalu. Empat dokter lagi akan dikirim pula hari ini. Bersama mereka juga akan diberangkatkan dua ton obat-obatan bantuan Depkes plus Rp350 juta sumbangan masyarakat Indonesia.
tom/zul/iw/bay/kim/jpnn/sda/rtr/afp/kim/jpnn))

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com