Kamis, Januari 22, 2009

Israel Akui Gunakan Bom Fosfor

Tarik Seluruh Pasukan
TEL AVIV (RP)- Berkali-kali menyangkal, Rabu kemarin (21/1), untuk kali pertama Israel mengaku kalau mereka telah menggunakan senjata terlarang bermesiu fosfor selama agresi ke Jalur Gaza.
Namun, Negeri Zionis itu buru-buru menambahkan, yang mereka lakukan itu tak melanggar hukum internasional.

‘’Senjata itu legal dalam hukum internasional, seperti halnya yang dipunyai militer Prancis, Amerika Serikat, dan Inggris. Semua amunisi kami legal,’’ kata Avital Leibovich, juru bicara militer Israel, seperti dilansir Times Online. Dengan penegasan itu, militer Israel sekaligus menolak tuduhan PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan internasional kalau mereka telah melakukan kejahatan perang di Gaza.

Meski, bukti penggunaan bom dan misil fosfor berulang kali diungkap dokter dan ahli militer setelah meneliti foto-foto ledakan dan dampak yang dialami para korban.

Mayor Jenderal Amir Eshel, Kepala Perencanaan Strategis Militer Israel, menambahkan, menembakkan peluru atau bom yang menghasilkan tabir asap adalah legal. ‘’Itu jenis senjata paling non-mematikan yang kami miliki. Tak ada salahnya dengan itu,’’ katanya.

Bom fosfor memang biasa digunakan untuk menghasilkan tabir asap. Namun Konvensi Jenewa menetapkan senjata jenis ini terlarang jika dipakai untuk perang di area sipil. Israel mengabaikan itu. Mereka mengatakan, Hamas-lah biang keladi kenapa bom fosfor sampai mencelakakan warga sipil. ‘’Hamas-lah yang sebenarnya melakukan kejahatan perang. Mereka menaruh warga sipil di garda depan.

Mereka mendirikan kamp pelatihan dan komando di tengah-tengah perkampungan warga sipil. Itu sama saja membahayakan warga. Hamaslah yang harus bertanggung jawab terhadap banyaknya korban sipil,’’ kata Leibovich. Sekjen PBB dan organisasi kemanusiaan internasional terus mengumpulkan bukti kejahatan perang Israel untuk dipertanggungjawabkan di Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.(ape/ttg/azf)

Tarik Seluruh Pasukan
Penarikan seluruh pasukan Israel dari Jalur Gaza tuntas sebelum fajar menyingsing Rabu (21/1). Itu adalah kado istimewa pemerintah Ehud Olmert kepada presiden Amerika Serikat Barack Obama yang baru saja dilantik Selasa siang (20/1). Israel memang tak ingin menunjukkan kesan buruk pada presiden berdarah Afrika-Amerika itu.

‘’Pagi ini, seluruh pasukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah meninggalkan Jalur Gaza, kini mereka disiagakan untuk menghadapi peristiwa-peristiwa lain dari luar Gaza,’’ kata juru bicara IDF seperti dilansir Times Online. Meski menjanjikan perubahan dalam kebijakan luar negeri khususnya Timur Tengah, hari pertama masuk kantor kemarin, Obama belum melontarkan pernyataan apapun terkait serangan 22 hari serdadu militer Israel memberangus Hamas di Gaza.

Padahal, itulah yang paling dinanti-nantikan Israel. Pendahulunya, mantan presiden George W Bush, jelas pendukung sejati negara Yahudi tersebut. Dia membenarkan langkah Israel membombardir Gaza untuk membela diri dari serangan roket Hamas. Untuk itu, Amerika Serikat berupaya sekuat tenaga membendung langkah internasional yang kontra Israel, termasuk abstain dalam voting resolusi PBB 8 Januari lalu.

Gencatan senjata resmi berlaku Senin (19/1) setelah Israel mengumumkan penghentian agresi sehari sebelumnya. Hamas mengikuti beberapa jam setelahnya dengan syarat Israel harus sudah menarik pasukan ke luar Gaza maksimal sepekan. Proses rekonstruksi Gaza diperkirakan memakan waktu cukup lama dan biaya besar. Total kerugian sekitar 2 miliar dolar AS (sekitar Rp22,6 triliun).

Proses bantuan ke Gaza menjadi kian rumit sebab negara-negara Barat enggan bekerja sama dengan Hamas yang mereka anggap organisasi teroris. Israel juga menutup rapat-rapat perbatasan dengan Gaza sehingga material untuk pembangunan kembali tak bisa lewat. Itu membuat petinggi PBB geram. Kemarin, Kepala Badan PBB untuk kemanusiaan, John Holmes, meminta Israel untuk segera membuka seluruh perbatasan dengan Gaza. Meski butuh waktu lama dan biaya besar, PBB ingin memastikan proses rekosntruksi dimulai secepatnya.(ape/jpnn)/

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com