Kamis, Januari 15, 2009

Hari Ini Ketua Mahkamah Agung Dipilih

JAKARTA (RP) - Palu pemilihan Ketua Mahkamah Agung (MA) yang baru diketok hari ini. Isu transparansi peradilan dan komitmen pemberantasan korupsi mewarnai agenda pemilihan. Dari 43 hakim agung, tiga hakim senior disebut-sebut layak menjadi ketua MA menggantikan Bagir Manan.

Tiga hakim senior yang namanya meramaikan bursa pencalonan adalah Harifin A Tumpa Harifin (Wakil Ketua MA bidang Non Yudisial merangkap Pelaksana Tugas Ketua MA), Djoko Sarwoko (Ketua Muda bidang Pengawasan MA), dan Paulus Efendi Lotulung (Ketua Muda bidang Tata Usaha Negara dan Ketua Tim Pembaruan MA).

Selain senior dan memegang jabatan tinggi di MA, tiga hakim agung tersebut dinilai layak menduduki jabatan ketua MA. ‘’Saya kira beliau-beliau layak menjadi ketua MA,” terang Hakim Agung Hamdan, kemarin, menanggapi kinerja koleganya itu. Menurut Hamdan, sebenarnya MA sendiri tidak pernah merilis nama calon pengganti hakim agung.

‘’Namun, kalau yang berkembang di media dan masyarakat adalah beliau-beliau (Harifi, Djoko, dan Lotulung, Red), saya kira memang wajar. Beliau profesional,” kata Hamdan. Dia menambahkan, para kandidat juga mempunyai komitmen melakukan transparansi di tubuh MA dan penegakan hukum di bidang korupsi.

Hakim agung lain Mansur Kartayasa mengatakan, siapapun yang terpilih pasti akan melaksanakan komitmen penegakan hukum di bidang korupsi. ‘’Saya beberapa kali bersidang dalam satu majelis menangani kasus korupsi dengan pak Djoko maupun pak Harifin. Dan masyarakat bisa mengetahui MA telah memberikan kontribusi signifikan mengembalikan uang negara dari korupsi,” kata Mansur yang mantan jaksa ini.

Harapan para hakim agung mendapat ketua yang mengedepankan pemberantasan korupsi juga menjadi harapan publik. Ke depan, selain membutuhkan ketua yang kredibel, MA juga harus dipimpin ketua yang harus bisa menjaga independensi, kekuatan, dan kewibawaan mahkamah. MA juga memerlukan ketua kredibel ‘’Intinya, menjadi pelayan masyarakat pencari keadilan tetap menjadi tugas utama MA,” kata Mansur.

Sementara, kandidat hakim agung Djoko Sarwoko mengatakan, dirinya sama sekali tidak berambisi menjadi ketua MA. Yang terpenting, MA harus mampu memenuhi harapan masyarakat yang mencari keadilan. ‘’Pemilihannya kan baru besok (hari ini, Red). Hakim agung berhak dicalonkan oleh hakim agung lainnya,” kata Djoko, Rabu (14/1).

Menurut Djoko, pilihan ketua MA terserah kepada hakim agung lain yang punya hak suara. Dan keputusan menentukan calon pasti kembali pada integritas masing-masing hakim agung. Apalagi, para kandidat telah mempunyai pengalaman menangani berbagai perkara.

Yang jelas, kata Djoko yang telah menjadi hakim agung selama 38 tahun ini, pemilihan ketua MA dijamin bersih tekanan luar maupun kepentingan politik. ‘’Para hakim agung semuanya independen. Tidak pernah ada yang disetir dalam memutuskan perkara,” terang pria yang dikenal sebagai juru bicara MA ini.

Sementara, calon terkuat, Harifin A Tumpa mengaku siap dicalonkan, dipilih, dan memimpin MA. Harifin berjanji akan membawa MA menuju independensi dan kewibawaan. ‘’MA memang butuh ketua yang kredibel. Ya, saya siap dicalonkan. Namun semua hakim agung punya kesempatan yang sama. Ada 43 hak suara,” kata Harifin yang juga berjanji memprioritaskan pemberantasan korupsi dalam perkara yang masuk ke MA.(yun/noe/fal/jpnn)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com