Nama Sangat Terhormat, Sidang Menumpang

Pasca Terbakarnya Gedung DPRD Inhil
TEMBILAHAN (RP) -Tugasnya sangat terhormat, wakil rakyat. Tapi sedihnya, sudah lebih tiga kali bersidang DPRD Indragiri Hilir (Inhil) justru menumpang. Meja, kursi, dan peralatan terpaksa harus diboyong setiap ada sidang.

Untuk memulai proses pemilihan ketuanya yang baru, Panmus DPRD pun masih tetap bersidang di Gedung Engku Kelana Tembilahan. Gedung itu dirancang bukan untuk tempat bersidang wakil rakyat ini, melainkan sebuah gedung serbaguna.

Pelantikan empat anggotanya yang baru, Senin (5/1) juga dilakukan pada sarana daerah tersebut. Tetap numpang. Hari biasa berkantor pada bangunan lama di Jalan Prof M Yamin, tetapi setiap ada sidang ramai-ramai boyongan, baik karyawan Setwan maupun anggota DPRD Inhil. Karena itu, kerap pula warga terbengong-bengong menyaksikan anggota DPRD Inhil dengan baju safari lengkap dengan dasi menuju ke Gedung Engku Kelana. Lain halnya jika sidang paripurna istimewa HUT Kabupaten Inhil atau HUT RI dan HUT Provinsi Riau, memang sudah lazim dilaksanakan pada gedung tersebut.

Sejatinya, DPRD Bumi Sri Gemilang sudah punya gedung baru. Bahkan jauh lebih megah dibandingkan dengan Gedung Engku Kelana, tempatnya selalu menumpang. Anggaran untuk membangun gedung baru nilainya cukup wah, Rp45 miliar. Sedangkan Gedung Engku Kelana hanya memerlukan anggaran sekitar Rp5 miliar.

Gedung dengan cat kekuningan kombinasi merah muda itu saat ini masih dipagari dengan seng. Halamannya masih belum diperkeras, saat hujan bakal becek tetapi luas halaman gedung itu mampu menampung puluhan bahkan ratusan unit kendaraan roda empat.

Gedung itupun sudah diresmikan pada 24 November 2008 lalu, sesaat sebelum pelantikan Bupati Inhil. ‘’Sekarang kami masih menunggu masuknya aliran listrik. Kalau tidak ada listik tentu sangat sulit untuk menggunakan kantor baru,’’ kata Sekwan DPRD Inhil, Ir H Saripek MP.

Semula direncanakan paling lambat pada pertengahan Januari ini 45 anggota DPRD Inhil sudah dapat dengan nyaman berkantor di Jalan Sobrantas Tembilahan. Namun belakangan, karena aliran listrik belum kunjung terpasang, rencana itu belum pasti terwujud.(yon)