Rabu, Januari 14, 2009

Oleng Dihantam Ombak, Dumai Express Kembali

38 Korban KM Teratai Prima Ditemukan
PEKANBARU (RP) - Keputusan tepat diambil kapten kapal cepat (fery) Dumai Express yang berlayar dari Pelabuhan Dumai tujuan Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (13/1). Saat kapal yang membawa 100-an penumpang itu dihantam gelombang di perairan Tanjung Jati bahkan sempat menyebabkan kapal oleng, kapten kapal memutuskan kembali berbalik arah ke Pelabuhan Dumai.

Keputusan itu tentunya membuat para penupang lega. Apalagi saat beberapa kali dihantam gelombang dan membuat kapal oleng, para penumpang pun sempat panik dan ketakutan. Salah seorang penumpang kapal, Bujang (37), yang ditemui Riau Pos mengatakan, selain panik sebagian penumpang pun terlihat menangis dan menjerit.

‘’Kami terbayang berita koran ada kapal yang tenggelam dan korban mencapai 200 orang lebih. Akibat itu penumpang semakin panik,’’ ujar Bujang yang merupakan penumpang tujuan Selat Panjang.

Dalam pada itu Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarief Kasim (SSK) II menyatakan, saat ini ketinggian gelombang di perairan Riau di bawah 1,25. Gelombang dengan ketinggian di bawah 1,25 ini dikategorikan normal. ‘’Saat ini ketinggian gelombang di perairan Riau seperti di Dumai, Bengkalis dan sebagainya di bawah 1,25, gelombang dengan ketinggian ini masih dikatakan normal,’’ ujarnya.

Sedangkan gelombang yang cukup tinggi terjadi di perairan Kepulauan Riau (Kepri). Untuk perairan Tanjung Pinang dan Batam ketinggian gelombang 2 sampai 3 meter, sedangkan di perairan Natuna ketinggian gelombang mencapai 4 meter lebih. ‘’Di Kepri gelombang cukup tinggi,’’ ujarnya.Ia menyebutkan, tingginya gelombang di perairan Kepri karena pengaruh musim utara. ‘’Saat ini kecepatan angin berkisar 10 knot/jam,’’ ujarnya.

38 Korban Ditemukan

Dari perairan Majene, pencarian terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Teratai Prima di perairan Majene, Sulbar, terus dilakukan. Tim yang terdiri atas Basarnas, TNI-Al, TNI-AU, nelayan setempat tersebut dan didukung kapal komersial lain, hingga kemarin terus menyisir sekitar lokasi tenggelamnya kapal yang mengarungi rute Parepare (Sulsel)-Samarinda (Kaltim) tersebut. Upaya pencarian tak terlalu membawa kemajuan. Tim pencari kemarin hanya berhasil menemukan dua korban selamat di Majene dan satu meninggal di Barru, Sulsel. Upaya pencarian tak bisa maksimal karena cuaca sangat buruk.

Pada malam sebelumnya, tujuh orang diselamatkan kapal pengangkut pupuk milik NV Celebes Global Line V di perairan Teluk Mandar, sekitar 50 mil laut dari lokasi tenggelamnya KM Teratai Prima.

Meski terombang-ambing di tengah laut sehari semalam, ketujuh orang tersebut masih bisa bertahan. Mereka kemarin dibawa ke Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.

’’Syukurlah akhirnya kami ada yang menemukan dan bisa selamat. Jika tidak, mungkin kami akan mati kelaparan karena kedinginan dan tersengat matahari,” tutur Robi (18), penumpang asal Kabupaten Pinrang, Sulsel, di ruang Unit Gawat Darurat RS-AL Jala Amari, Makassar.

Robi bercerita, saat terapung di laut lepas, sudah tidak ada lagi yang bisa dimakan. Terpaksa dia memakan satu dari tiga karet gelang dengan diameter 6 sentimeter dan tebal 3 milimeter yang terpasang di tangan kirinya.

Bagaimana rasanya? “Saya bingung menggambarkan rasanya, karena tidak berasa apa-apa, hambar. Tapi, jadi terasa asin karena sempat terendam air laut,” ungkapnya.

Selama di laut lepas, Robi mengaku beruntung karena menemukan setandan pisang yang kemudian dia bagikan kepada teman-temannya. Ada yang dapat satu, dua, bahkan Robi sendiri makan tiga sisir. Ada cerita menarik yang disampaikan Robi. Selama terapung, temannya senasib bernama Sondakh, selalu marah-marah. Padahal, dia sudah berpegangan sebuah kotak yang belakangan diketahui sebagai pelampung jenis life craft.

Nah, secara tak sengaja dia menarik tutup pelampung. Tak ada yang menyangka, setelah penutup ditarik, tiba-tiba kotak itu berubah menjadi perahu penolong yang bisa memuat mereka bertujuh hingga mereka akhirnya ditolong kapal NV Celebes Global. Dengan demikian, sudah 38 penumpang yang dievakuasi, 36 selamat dan dua meninggal.(jpnn/kaf/gem)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com