Jumat, Januari 16, 2009

Tanggul Jebol, 2.000 Hektar Kebun Kelapa Kritis

TEMBILAHAN - Sekitar 2.000 hektar kebun kelapa percontohan di Desa Tanjunglajau, Kecamatan Kuindra, Inhil, rusak parah akibat jebolnya tanggul. Terkait hal itu, Ketua Komisi B DPRD Inhil H Yusuf Said meminta Pemkab Inhil dan Pemprov Riau melakukan langkah-langkah penyelamatan. "Pada umumnya masyarakat di sana bergantung dari hasil kebun kelapa," katanya. Sebelumnya, kopra mencapai 1000 ton setiap bulannya.

Luas total kebun percontohan itu adalah 8.000 hektar. Begitu menerima laporan dari warga ke DPRD Inhil terkait rusak dan kritisnya lahan kebun kelapa di desa tersebut, Yusuf Said bersama warga langsung turun ke lokasi. Sehingga membuat air yang telah terinstruksi air asin masuk ke perkebunan kelapa dan menggenangi lahan kebun mengakibatkan. Sekitar 200 hektar lebih kebun kelapa telah mati.

“Sebelumnya lahan tersebut merupakan lahan yang masih produktif sebagai penghasil kelapa dan merupakan sumber penghidupan warga. Kondisi yang mengakibatkan kebun kelapa menjadi kritis adalah akibat dari 30 tanggul 15 diantaranya telah jebol,” kata Yusuf.

Tanggul dan kanal tersebut awalnya di kerjakan oleh PT. Sambu Group, dengan mekanisme 10 persen dari hasil penjualan kopra di potong untuk perusahaan. Namun akibat tingginya intensitas debit air di kanal membuat permukaan air kanal lebih tinggi dari pada permukaan lahan kebun kelapa. Sehingga membuat genangan air di perkebunan warga.

“Pemkab harus segera memperhatikan hal ini, karena perusahaan disana sepertinya tidak acuh, alangkah baiknya ini juga dapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Riau dengan memberikan bantuan alat berat berupa eksavator dan juga melakukan sharing dengan Pemkab Inhil, karena ini menyangkut dengan penghidupan masyarakat inhil pada umumnya, agar hasil dari kebun kelapa dapat produktif kembali,” terang Yusuf Said.(zai)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com