Rabu, Januari 28, 2009

Perang Saat Gencatan Senjata, Dua Tewas

JERUSALEM (RP) - Gencatan senjata yang mengakhiri bentrok berdarah di Jalur Gaza 19 Januari lalu, tidak berumur panjang. Selasa (27/1), kesepakatan damai itu tercabik aksi saling serang kedua belah pihak. Sebuah bom meledak saat patroli militer Israel melintasi Gaza. Menuding Hamas pelakunya, pasukan Zionis langsung melancarkan perburuan.

Perburuan itu mengusik ketenangan warga Gaza. Hamas yang merasa terancam lantas membela diri. Baku tembak pun tidak terelakkan. Ini merupakan kontak fisik serius pertama yang terjadi sejak gencatan senjata dinyatakan berlaku efektif sekitar sepekan lalu. ‘’Suara tembakan dari senapan mesin dipadu bunyi mesin helikopter Israel membuat warga cemas,’’ kata salah seorang warga Gaza yang menyaksikan bentrok tersebut.

Jubir militer Israel enggan mengomentari laporan tersebut. Kepada Associated Press, dia hanya mengatakan bahwa patroli pasukannya diserang bom di kawasan Kissufim, sekitar perbatasan Gaza. Tapi, dia juga tidak menyebut Hamas sebagai pelaku serangan atau menuding pihak lain bertanggung jawab. Hanya saja, saat gencatan senjata diumumkan, mereka menegaskan bakal membalas serangan dalam bentuk apa pun dari Gaza.

‘’Dampak bentrok tersebut, Israel menutup lagi perbatasan Gaza yang digunakan untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina,’’ ujar pejabat perbatasan Gaza Raed Fattouh. Padahal, perbatasan tersebut baru dibuka Selasa (27/1) pagi. Pejabat keamanan Palestina melaporkan, peluru pasukan Israel menewaskan seorang pria Gaza dan melukai dua lainnya. Sebelumnya, seorang serdadu Israel dilaporkan tewas akibat serangan Hamas.

Menteri Kesehatan Gaza Dr Moaiya Hassanain menyatakan, pria berusia 27 tahun yang tewas tertembus peluru Israel itu adalah seorang petani. Jatuhnya korban dalam bentrok yang berlangsung saat Israel-Palestina berada dalam status ‘’damai’’ itu mengundang amarah Hamas. Organisasi yang selalu disalahkan Barat dalam setiap konflik dengan Israel itu pun angkat suara.

‘’Zionis bertanggung-jawab atas seluruh agresi yang mereka lakukan,’’ ujar Mushir al-Masri, salah seorang pemimpin Hamas di Gaza. Menurut dia, sejak gencatan senjata diberlakukan, pasukan Negeri Yahudi itu tidak pernah berhenti melancarkan serangan. Baik yang berskala ringan maupun sedang. Karena itu, Hamas tetap siaga dan siap membalas serangan Israel meski kedua pihak sedang gencatan senjata.

Bersamaan dengan ternodanya gencatan senjata Israel-Palestina, pejabat tinggi Uni Eropa (UE) tiba di Gaza. Kepala Bantuan Asing UE Louis Michel mengecam Israel dan Hamas atas konflik tanpa ujung yang selalu mereka ciptakan di Gaza. Dia kesal karena Hamas masih melanjutkan aksi mereka. Sementara, Israel juga tidak pernah mengendurkan agresi mereka terhadap warga Gaza yang lemah.

‘’Hamas harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di Gaza,’’ ujarnya, seperti dikutip Reuters. Tapi, dalam kesempatan itu, dia juga mendesak Pemerintah Israel lebih fleksibel terhadap bantuan asing yang dikirimkan untuk warga Gaza. Setidaknya, mereka tidak mempersulit akses para pekerja kemanusiaan asing ke wilayah yang selalu menjadi pusat konflik dua negara tersebut.(hep/jpnn)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com