Kamis, Januari 01, 2009

Cimahi Jadi Basis Industri Animasi


Jakarta - Ketergantungan Indonesia terhadap konsumsi produk animasi (kartun) asing nampaknya sebentar lagi akan berkurang. Pemerintah akan mengembangkan industri animasi dalam negeri, dimana Kota Cimahi ditetapkan sebagai basis kota pengembangan industri Animasi.

"Sedang dikembangkan pusat pengembangan industri animasi di Cimahi bekerjasama dengan Pemerintah Kota Cimahi," kata Sekjen Departemen Perindustrian Agus Tjahajana, dalam acara pemaparan kinerja industri tahun 2008 di Departemen Perindustrian, Jakarta, Selasa (23/12/2008).

Menurut Agus, penetapan Kota Cimahi sebagai basis kota pengembangan industri animasi tidak terlepas dari regulasi pemerintah terkait kebijakan industri nasional (KIN), yang merupakan penjabaran dari PP No 28 tahun 2008 mengenai KIN.

Produk animasi ditetapkan oleh pemerintah sebagai bagian dari industri kreatif informasi dan komunikasi diantaranya termasuk software, animasi, dan konten.

"Industri kreatif informasi dan komunikasi telah ditetapkan sebagai industri prioritas khususnya industri animasi," jelas Agus.

Industri kreatif animasi merupakan cabang dari industri telematika yang diperkirakan sampai akhir tahun 2008 ini mengalami pertumbuhan 12,7%. Pemerintah sudah mencanangkan tahun 2009 sebagai tahun ekonomi kreatif Indonesia.

Seperti diketahui di negara-negara maju pusat-pusat industri kreatif termasuk perfilman sudah sangat mengakar misalnya India terkenal dengan kota perfilmannya yaitu Bollywood, AS terkenal dengan Hollywood dan lain-lain.

Selama ini Indonesia terlalu banyak diserbu dengan produk-produk animasi asing termasuk paling banyak dari Jepang seperti Doraemon, Sailormoon dan lain-lain. Untuk langkah awal Departemen Perdagangan telah mengembangkan produk animasi Kabayan yang sudah tampil di stasion televisi milik pemerintah.(hen/qom)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com