Sabtu, Januari 03, 2009

Bandara Jadi Tempat Balapan Liar

Tembilahan, Landasan pacu Bandara Tempuling di Kelurahan Sungai Salak, Kecamatan Tempuling berubah fungsi jadi ajang balapan liar. Kegiatan itu marak berlangsung pada petang hari.

Kebut-kebutan menggunakan sepeda motor itu biasanya dibarengi dengan taruhan, mirip perjudian. Sudah banyak yang terjatuh lantas celaka akibat hal itu, tetapi tidak membuat yang lainnya jerah. Bahkan balapan liar semakin semarak. Celakanya, banyak pula warga yang berbondong-bondong menyaksikan kegiatan yang tidak memiliki izin dan membahayakan nyawa ini.

Dalam ajang balapan liar itu, tidak ada satupun pesertanya yang mengenakan atribut keselamatan standar. Sehingga saat ada yang terjatuh, pasti celaka. Lokasi landasan pacu yang terletak satu kilometer dari jalan raya membuat kegiatan itu makin tinggi intensitasnya. Pelaku balapan liar umumnya warga dari berbagai daerah.

Jalan menuju ke bandara yang masih belum diaspal dan masih berupa timbunan material pasir pada petang hari biasanya dipenuhi oleh debu akibat ratusan kendaraan yang bergerak ke lokasi. Saat melintasi ruas jalan, tidak sedikit pula oknum warga yang ngebut tanpa menghiraukan warga yang kebetulan melintas.

Pada malam hari, sebagian warga menduga lokasi sekitar juga menjadi tempat oknum warga bermesraan. Pasalnya puluhan unit kendaraan roda dua sering menuju ke tempat itu. Ini dipandang dapat menodai Bandara Tempuling yang sangat diharapkan segera berfungsi.

Warga sekitar sudah cukup gerah dengan aktivitas balapan liar yang berbahaya. Jika tetap dibiarkan, diyakini bakal timbul korban jiwa dan mengganggu ketentraman warga. Sarana yang semestinya digunakan untuk membuka isolasi daerah tersebut pun dikhawatirkan rusak. Karena itulah mereka menghendaki instansi terkait melakukan langkah tegas.

‘’Hampir setiap hari libur atau hari lainnya, lapangan terbang menjadi tempat pacuan sepeda motor. Beberapa orang di antaranya sudah ada yang terjatuh dan celaka. Tapi belum ada penertiban dari pihak manapun,’’ ucap Jambu (23) warga Parit Lima Sungai Salak, Jumat (2/1).

Kadishub Inhil Syofyan Sulaiman SE MM yang dihubungi Riau Pos mengakui sangat prihatin atas fenomena itu. Pihaknya sudah melakukan teguran secara langsung. Bahkan, saat masih dalam proses pekerjaan areal diberi pintu dan dikunci. Namun kemudian, oknum warga yang ingin berpacu liar justru menghancurkan kunci.

Karena sekarang sudah tidak ada lagi pekerjaan di lapangan, yang menjaga pintu juga tidak ada. Kesempatan itulah yang dimanfaatkan oleh oknum warga. Pernah pula terjadi pertengkaran antara petugas yang kebetulan menjaga pintu dengan mereka yang ingin kebut-kebutan.

‘’Karena landasan pacu sarana yang dibangun Provinsi Riau, sebab itu menjadi tanggung jawab Dishub Provinsi Riau. Kita sudah menyampaikan laporan perihal kondisinya. Kami pun menyarankan agar di sekitar lokasi ini segera dibuat pagar agar tidak dipergunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk kegiatan yang berbahaya,’’ terangnya.(aga)

Tidak ada komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com